DEMOCRAZY.ID - Aksi marah-marah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di Balai Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Wyata Guna, Kota Bandung, panen kritikan.
Hal itu setelah Mensos Risma (sapaan Tri Rismaharini) memarahi ASN Balai Rehabilitasi Disabilitas Wyata Guna, Kota Bandung, saat berkunjung Selasa, 13 Juli 2021.
Sambil marah-marah, Mensos Risma sempat menyinggung bagi ASN di bawah Kemensos yang tidak becus dalam bekerja akan dipindahkan tugasnya ke wilayah Papua.
Dari informasi yang dihimpun, emosi Mensos Risma meledak lantaran kecewa melihat cara kerja jajarannya saat menyiapkan makanan untuk suplai warga di tengah pandemi Covid-19.
Selain untuk warga yang isolasi mandiri, dapur umum yang didirikan di area Balai Wiyata Guna, Kota Bandung, juga menjadi penyalur makanan untuk tim tenaga kesehatan (nakes) yang tengah merawat pasien Covid-19.
Sejumlah tokoh termasuk politisi pun ramai-ramai menyoroti tingkah emosional Mensos Risma itu dan langsung memberikan tanggapannya karena menyinggung Papua.
“Jadi anda anggap Papua tempat pembuangan ASN yang gak becus?,” cuit Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar di akun Twitter pribadinya @Umar_Chelsea_75, Selasa, 13 Juli 2021.
“Menteri kok gini sih cara pikirnya,” tulis Gus Umar menambahkan.
Selain Gus Umar, Budayawan Sujiwo Tejo pun ikut bersuara dan mempertanyakan kebenaran atas aksi marah-marah Mensos Risma kepada ASN sambil mengancam akan memindahkan tugas ke Papua.
“Maaf, Bu Risma, bila berita ini benar. Apakah Bu Risma tidak sedang merendahkan Papua?,” cuit Sujiwo Tejo di melalui akun Twitter-nya @sudjiwotedjo.
“Alam bawah sadar Ibu Risma merendahkan Papua,” tulis Politisi Partai Demokrat, Andi Arief yang turut menyampaikan komentar melalui akun Twitter-nya @Andiarief_
“Tapi tak usah diperpanjang, mudah-mudahan tidak diulangi,” sambung Andi Arief.
“Oh jadi demikian Provinsi Papua di dalam benak seorang Menteri Sosial. Terima kasih lho ya,” tulis CEO dan Founder dari AMI Group dan AMI Foundation, Azzam Mujahid Izzulhaq di akun Twitter-nya @AzzamIzzulhaq.
“Saya lahir dan besar di Papua. Ayah saya dulu Lurah pertama di Jayapura,” tulis mantan Jubir Anies Baswedan, Naufal Firman Yursak di akun Twitter-nya @firmanyursak.
“Kami tinggal di kaki bukit, ga jauh dari pantai. Alhamdulillah bangga sekali jadi orang Papua,” lanjutnya. [Democrazy/prn]