DEMOCRAZY.ID - Pernyataan Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) yang menyebut Menteri BUMN, Erick Thohir mampu memecah kebuntuan mengenai calon presiden (Capres) yang lagi itu lagi menyedot perhatian. Pernyataan Eko Patrio tersebut dinilai mengindikasikan PAN tidak mau mendukung Prabowo Subianto kembali di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. "Saya membaca bahwa sindiran ini adalah pernyataan PAN yang tak ingin koalisi dengan Gerindra kalau yang diusung Prabowo lagi," ujar Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab, Senin (28/6/2021). Menurut dia, pernyataan Eko Patrio itu juga sekaligus sindiran ke Partai Gerindra. "Sekaligus menyindir Gerindra yang punya kader muda berprestasi tapi tidak diberi kesempatan. Misalnya Sandiaga Uno," tuturnya. Maka itu, menyikapi pernyataan Eko Patrio itu, Fadhli menilai PAN menginginkan adanya rotasi kepemimpinan n
DEMOCRAZY.ID - Pernyataan Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) yang menyebut Menteri BUMN, Erick Thohir mampu memecah kebuntuan mengenai calon presiden (Capres) yang lagi itu lagi menyedot perhatian. Pernyataan Eko Patrio tersebut dinilai mengindikasikan PAN tidak mau mendukung Prabowo Subianto kembali di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. "Saya membaca bahwa sindiran ini adalah pernyataan PAN yang tak ingin koalisi dengan Gerindra kalau yang diusung Prabowo lagi," ujar Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab, Senin (28/6/2021). Menurut dia, pernyataan Eko Patrio itu juga sekaligus sindiran ke Partai Gerindra. "Sekaligus menyindir Gerindra yang punya kader muda berprestasi tapi tidak diberi kesempatan. Misalnya Sandiaga Uno," tuturnya. Maka itu, menyikapi pernyataan Eko Patrio itu, Fadhli menilai PAN menginginkan adanya rotasi kepemimpinan n