DEMOCRAZY.ID - Usai ditemukannya buku catatan penyandang dana kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, nama kader Partai Nasdem, Sonny Wanimbo ikut terseret.
Ketua DPRD Tolikara itu disebut-sebut menjadi salah satu penyandang dana yang digunakan untuk membeli persenjataan dan amunisi kelompok teroris di Papua itu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku kaget.
Ali menyatakan, pihaknya sama sekali tidak menyangka salah satu kadernya disebut-sebut ikut menjadi dalang pemasok senjata untuk KKB.
“Saya mendengar berita itu pun kaget, ya begitu dengar berita itu muncul,” ujar Ahmad Ali, Jumat (18/6/2021).
Akan tetapi, anggota Komisi III DPR ini menegaskan, Partai Nasdem mendukung langkah-langkah Polri mengungkap kasus tersebut.
Pihaknya juga meminta agar kasus tersebut dibuka secara transparan sehingga publik bisa mengikutinya.
“Sikap Partai Nasdem mendukung langkah-langkah aparat penegak hukum yang ada di Papua untuk melakukan penyelidikan secara terbuka,” katanya.
Jika nantinya Sonny Wanimbo ditetapkan sebagai tersangka dan terbukti ikut menjadi dalang pemasok senjata untuk KKB, ia memastikan Partai Nasdem tidak akan diam.
“Saya pastikan Partai Nasdem akan melakukan pemecatan,” tegasnya.
Ali juga menegaskan, Partai Nasdem tidak akan melindungi kadernya yang jelas-jelas memberontak dari NKRI.
Bagi Nasdem, sambungnya, tidak ada tempat bagi kelompok gerakan separatis.
“Tidak ada tempat bagi orang yang merongrong kedaulatan republik ini di Partai Nasdem,” tandasnya.
Sebelumnya, Satgas Nemangkawi menangkap Ratius Murib alias Neson Murib yang diduga memasok senjata untuk teroris KKB Papua.
Neson diduga mendapat uang sebesar Rp370 juta dari Ketua DPRD Kabupaten Tolikara yang juga kader Nasdem, Sonny Arson Wanimbo.
Uang itu digunakan untuk membeli senjata berserta amunisi.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy menyatakan, Neson membawa uang tersebut untuk bertemu dengan Dewan Wenda.
Dewan Wenda adalah orang yang bersedia membantu Neson Murib membeli senjata dan amunisi di Kabupaten Timika.
“Uang tersebut diberikan oleh anggota Ketua Dewan I Kabupaten Tolikara (Ketua DPRD Tolikara) atas nama Sonny Wanimbo,” beber Iqbal.
Iqbal menduga uang Rp370 juta itu diberikan Sonny kepada Neson pada pertengahan April 2021 di Hotel Meta Star Waena di malam hari.
Sonny sendiri diketahui merupakan teman kuliah Neson saat masih berkuliah di Universitas Warmadewa, Bali.
Selain itu, Iqbal menyebut sejumlah bukti transfer ditemukan dalam penangkapan Neson.
Iqbal membeberkan semua yang terlibat akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi, termasuk Sonny. [Democrazy/pjs]