DEMOCRAZY.ID - Seperti diketahui, belum lama ini BEM UI melontarkan kritikannya kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Tak tanggung-tanggung, BEM UI bahkan dengan berani menyematkan gelar ‘The King of Lip Service’ kepada sang presiden.
Kontan saja aksi BEM UI tersebut menuai pro kontra dari sejumlah pihak. Ada yang setuju, ada pula yang tak setuju.
Nah, hari ini, tepatnya pada Selasa, 29 Juni 2021, Presiden Jokowi akhirnya buka suara terkait kritikan yang ditujukan padanya.
Berdasarkan pantauan terkini.id, Presiden Jokowi tampak mengunggah responsnya dalam bentuk video dan membagikannya di sejumlah media sosial pribadinya, seperti Facebook dan Instagram.
Dalam Facebook resminya, misalnya, Presiden Jokowi menuliskan keterangan sebagai berikut:
“Saya menghargai setiap kritik. Dan sikap kritis itu justru bagus untuk negara demokrasi,” tulisnya, seperti dikutip pada Selasa, 29 Juni 2021, via Facebook.
Di sana, Presiden Jokowi tampak menanggapi dengan santai serta senyuman yang kerap menghiasi wajahnya.
Menurutnya, sudah dari dulu sejumlah pihak memberinya beragam julukan, seperti misalnya plonga-plongo, bebek lumpuh, Bapak Bilang, dan yang terbaru ada King of Lip Service.
“Saya kira ini tentu ekspresi mahasiswa. Ini negara demokrasi, kritik itu boleh-boleh saja,” tutur Presiden Jokowi dalam video.
Kontan saja responsnya tersebut dibanjiri beragam komentar dari netizen dengan berbagai opini.
Sejauh mata memandang, sebagian besar yang berkomentar di laman resmi Presiden Jokowi memberikan dukungan positif.
“Bijak banget emang pak de, halus banget negornya, tambah cinta (emoji hati),” tanggap akun Yunia Berliana, dikutip via Facebook.
“Bagi saya presiden yang terbaik untuk saat ini jokowi peresiden ri indonesia maju slm 3 p,” timpal akun Sangkuria Kuria.
“Ya ALLAH BERIKAN KESEHATAN BUAT PAK JOKOWI .BETAPA HATI BAPAK BAIK SEKALI. PAK JOKOWI IS THE BEST,” imbuh akun Eti Mujiwati.
Sementara itu, sebagian lainnya justru tampak terfokus mengomentari BEM UI yang mengkritik Presiden Jokowi.
“Namanya anak anak mahasiswa, masih belajar belum tahu mana benar mana salah (emoji tersenyum),” tutur akun Arianta Dwipayana.
“Tapi kalau yg kritik anak kemarin sore belum ngerti apa2 ya …kurang elok….modelnya kayak greta,” ungkap akun Wisnu Dewanto
“IPK tinggi, punya gelar sarjana dan ijazah itu tanda pernah sekolah bukan tanda pernah berpikir,” tambah akun Tiara Brecht.
“Tidak ada manusia yg sempurna di dunia ini… Belajar bersyukur.. Dan pemimpin kita adalah cerminan dari kita sendiri..,” tugas akun Sofia Rani. [Democrazy/trk]