DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik dan Hukum dari Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, Saiful Anam menanggapi terkait Warga Negara Asing (WNA) China yang diizinkan pemerintah untuk bebas keluar dan masuk ke Indonesia. Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena pemerintah merasa utang budi dengan China. "Adanya WNA China yang bebas keluar masuk bahkan disaat WNI dilarang untuk melakukan aktivitas mudik, maka tentu masyarakat bertanya-tanya kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut saya sangat kuat dugaan ada feedback pendanaan dari China pada saat Pilpres 2019. Artinya Presiden Jokowi mendapatkan sokongan dana dari China pada saat memenangkan Pilpres 2019 yang lalu," katanya saat dihubungi, Kamis (20/5). Dikatakannya, sangat tidak mungkin kalau Cina tidak ada investasi kepada Indonesia, sehingga dengan mudahnya WNA China masuk ke Indonesia. Dengan begini, masyarakat Indonesia yang menjadi korbannya kenapa pemerintah tidak adil dengan kebijakannya. "Padahal, kami tahu saat ini mas
WNA China Bebas Keluar Masuk Indonesia, Pengamat Politik UNAS: Balas Budi Pilpres 2019!
Mei 20, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik dan Hukum dari Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, Saiful Anam menanggapi terkait Warga Negara Asing (WNA) China yang diizinkan pemerintah untuk bebas keluar dan masuk ke Indonesia. Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena pemerintah merasa utang budi dengan China. "Adanya WNA China yang bebas keluar masuk bahkan disaat WNI dilarang untuk melakukan aktivitas mudik, maka tentu masyarakat bertanya-tanya kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut saya sangat kuat dugaan ada feedback pendanaan dari China pada saat Pilpres 2019. Artinya Presiden Jokowi mendapatkan sokongan dana dari China pada saat memenangkan Pilpres 2019 yang lalu," katanya saat dihubungi, Kamis (20/5). Dikatakannya, sangat tidak mungkin kalau Cina tidak ada investasi kepada Indonesia, sehingga dengan mudahnya WNA China masuk ke Indonesia. Dengan begini, masyarakat Indonesia yang menjadi korbannya kenapa pemerintah tidak adil dengan kebijakannya. "Padahal, kami tahu saat ini mas