Pria ini memeluk putrinya sambil berkata semuanya akan baik-baik saja.
Tragisnya, dua hari setelah video itu diunggah, sang ayah justru tewas di tangan pasukan udara Israel.
Video menggetarkan hati itu diunggah oleh akun Twitter @TimesofGaza, Senin (17/05).
Dalam keterangannya, akun itu menyebut sang ayah bernama Ahmed Mansi.
"2 hari yang lalu, Ahmed Mansi dari Gaza merekam vlog ini untuk mengalihkan perhatian putrinya dari serangan udara Israel," tulisnya di capion video.
"Keesokan harinya dia terbunuh oleh serangan udara yang sama, meninggalkan 3 anak. Ini adalah vlog terakhirnya untuk dilihat dunia."
2 days ago, Ahmed Mansi from Gaza recorded this vlog to distract his daughters from the Israeli air strikes, the next day he was killed by the very same airstrikes, leaving behind 3 children. This was his final vlog for the world to see. pic.twitter.com/B071bgiJyK
— TIMES OF GAZA (@Timesofgaza) May 16, 2021
Ahmed Mansi awalnya merekam kegiatan sehari-hari mereka ketika berada di rumah.
Ia menyebut wajah putrinya muram karena ketakutan.
Sambil memeluk putrinya, ia berjanji akan membeli mainan untuk menghibur mereka ketika di rumah.
Ketika keluarga itu sedang bermain, sebuah jet menderu membuat bocah itu berhamburan ketakutan.
"Jangan khawatir, oke?" Kata Mansi.
"Teruslah bermain".
Tak lama, pria itu berkata tak bisa melanjutkan videonya namun percakapan itu tertunda karena sebuah jet kembali menderu.
Dua putrinya langsung meringkuk, mencari perlindungan dalam dekapan sang ayah.
"Tak apa-apa, itu jauh dari sini. Tetap tenang anak-anak," ujarnya sambil memeluk dan menenangkan mereka.
Dua hari setelah video itu diunggah, Mansi dilaporkan tewas bersama saudaranya Yousef.
Menyadur NZ Herald, kematian itu dikonfirmasi oleh Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, yang mencatat kematian sepasang saudara laki-laki dengan nama yang sama, pada 14 Mei. [Democrazy/sra]