Seperti dikutip dari Reuters, pencegat super canggih itu membantu Israel menangkis lebih dari 4.300 roket yang ditembakkan dari Gaza selama pertempuran sengit di perbatasan 11 hari belakangan ini.
Israel sangat bergantung pada Iron Dome untuk mencegat ribuan roket yang ditembakkan ke wilayahnya dari Gaza dan tempat lain.
"Perdana Menteri [Israel, Benyamin Netanyahu] memberikan apresiasi atas sistem Kubah Besi, yang dikembangkan negara kami dan yang telah menyelamatkan nyawa warga Israel yang tak terhitung jumlahnya, baik orang Arab maupun Yahudi.
Saya meyakinkannya tentang dukungan penuh untuk melengkapi sistem Kubah Besi Israel untuk memastikan pertahanan dan keamanannya di masa depan," kata Biden dalam sebuah pernyataan, Kamis (20/5) dilansir dari kantor berita ANI.
Iron Dome merupakan salah satu sistem pertahanan tercanggih di dunia saat ini.
Sistem pertahanan udara yang berbasis di darat itu berfungsi mengintervensi roket dan artileri jarak dekat.
Namun Iron Dome sempat kewalahan menghalau serbuan banyak roket yang diluncurkan oleh Hamas.
Beberapa roket Hamas bahkan menembus sistem persenjataan itu dan akhirnya masuk dan merusak sejumlah bangunan di Israel, serta menyebabkan korban.
Pernyataan Biden itu muncul setelah kabinet Israel sepakat dengan suara bulat menerima usulan gencatan senjata tanpa syarat dari Mesir.
Kelompok Hamas dan Jihad Islam pun setuju melakukan gencatan senjata dengan Israel.
Mereka menyatakan gencatan mulai berlaku pada Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat.
Gencatan senjata itu diusulkan oleh oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Biden juga berjanji akan memberikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi secara cepat kepada warga Palestina di Gaza setelah konflik antara Hamas dan Israel.
"Kami tetap berkomitmen bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan dukungan internasional bagi rakyat Gaza dan upaya rekonstruksi Gaza," kata Biden.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan Palestina dan meminta semua pihak untuk mematuhinya.
"Saya menyambut gencatan senjata antara Gaza dan Israel setelah 11 hari permusuhan mematikan," kata Guterres.
Dalam pidato disiarkan televisi, Juru Bicara Brigade Al-Qassam sayap pasukan Hamas, Abu Ubaidah mengancam akan menembakkan roket ke seluruh Israel jika mereka melanggar gencatan senjata atau menghantam Gaza sebelum jam implementasi.
Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, sebanyak 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas. Sementara lebih dari 1.900 terluka dalam serangan udara.
Israel mengaku telah menewaskan sedikitnya 160 militan di Gaza.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel sebanyak 12 orang, serta ratusan lainnya dirawat karena terluka dalam serangan roket Hamas. [Democrazy/cn]