DEMOCRAZY.ID - Pengamat komunikasi politik, Jamaluddin Ritonga menyarankan agar Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto tak lagi ikut di kontestasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, meski Prabowo saat ini memiliki elektabilitas yang terbilang tinggi di Pilpres 2024 namun hal itu bersifat dinamis atau terus berubah. Selain itu, kata Jamaluddin, usia Prabowo yang juga semakin menua bisa mempengaruhi tingkat popularitas Menteri Pertahanan (Menhan) RI tersebut. "Sebab, selain Prabowo sebagai Ketua Umum yang dicintai kader Gerindra, ia juga memiliki elektabilitas paling tinggi di partai yang dipimpinnya. Hanya saja Prabowo yang sudah berusia lanjut, tampaknya nilai jualnya sudah menurun bila dibandingkan pada tahun 2014 dan 2019," ujar Jamaluddin, Jumat 21 Mei 2021. Tak hanya itu, lanjut Jamaludin, usai Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi banyak pendukungnya yang juga kecewa sehingga hal itu bisa menurunkan elektabilitas Prabowo di Pilpres 2024 mendatang. &quo
DEMOCRAZY.ID - Pengamat komunikasi politik, Jamaluddin Ritonga menyarankan agar Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto tak lagi ikut di kontestasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, meski Prabowo saat ini memiliki elektabilitas yang terbilang tinggi di Pilpres 2024 namun hal itu bersifat dinamis atau terus berubah. Selain itu, kata Jamaluddin, usia Prabowo yang juga semakin menua bisa mempengaruhi tingkat popularitas Menteri Pertahanan (Menhan) RI tersebut. "Sebab, selain Prabowo sebagai Ketua Umum yang dicintai kader Gerindra, ia juga memiliki elektabilitas paling tinggi di partai yang dipimpinnya. Hanya saja Prabowo yang sudah berusia lanjut, tampaknya nilai jualnya sudah menurun bila dibandingkan pada tahun 2014 dan 2019," ujar Jamaluddin, Jumat 21 Mei 2021. Tak hanya itu, lanjut Jamaludin, usai Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi banyak pendukungnya yang juga kecewa sehingga hal itu bisa menurunkan elektabilitas Prabowo di Pilpres 2024 mendatang. &quo