DEMOCRAZY.ID - Serangan Israel ke Palestina kali ini disebut-sebut sebagai agresi yang sangat keras dengan skala yang lebih masif. Begitu juga perlawanan dari rakyat Palestina jauh lebih gigih dari sebelum-sebelumnya. Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Tohari membandingkan durasi konflik Israel dan Palestina kali ini melebihi perang Arab-Israel pada 1967, yang hanya memakan waktu enam hari. "Jadi agresi yang sekarang berlangsung ini sudah melewati dua minggu. Itu luar biasa. Karena perang Arab-Israel yang diikuti Mesir, Jordan, Suriah, Lebanon, dan negara Arab lainnya hanya bertahan 6 hari," kata Hajriyanto, Jumat (21/5/2021). Panjangnya durasi peperangan antara Israel dan Palestina kali ini, imbuh Hajriyanto, disebabkan beberapa faktor. Dia antara lain menduga karena perasaan frustrasi, kekecewaan, kejengkelan, kegeraman, yang dialami oleh bangsa Palestina yang sudah menumpuk sejak 2017. Saat itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungan untuk menjadikan Yerus
DEMOCRAZY.ID - Serangan Israel ke Palestina kali ini disebut-sebut sebagai agresi yang sangat keras dengan skala yang lebih masif. Begitu juga perlawanan dari rakyat Palestina jauh lebih gigih dari sebelum-sebelumnya. Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Tohari membandingkan durasi konflik Israel dan Palestina kali ini melebihi perang Arab-Israel pada 1967, yang hanya memakan waktu enam hari. "Jadi agresi yang sekarang berlangsung ini sudah melewati dua minggu. Itu luar biasa. Karena perang Arab-Israel yang diikuti Mesir, Jordan, Suriah, Lebanon, dan negara Arab lainnya hanya bertahan 6 hari," kata Hajriyanto, Jumat (21/5/2021). Panjangnya durasi peperangan antara Israel dan Palestina kali ini, imbuh Hajriyanto, disebabkan beberapa faktor. Dia antara lain menduga karena perasaan frustrasi, kekecewaan, kejengkelan, kegeraman, yang dialami oleh bangsa Palestina yang sudah menumpuk sejak 2017. Saat itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungan untuk menjadikan Yerus