Slamet Maarif mengatakan, dini hari saat dirinya sedang tertidur, mendengar ada suara kencang kaca pecah yang awalnya dikira etalase yang roboh.
“Kita sedang istirahat lagi tidur dikagetkan suara pecahan kaca. Kemudian saya bangun sama istri, periksa ruangan dalam, belakangan,” katanya, Kamis (1/4/2021).
Namun setelah dilakukan pemeriksaan, ia mendapati kaca jendela rumahnya sudah dalam kondisi pecah serta ada sebuah batu.
“Kemudian saya lihat dari celah gorden. Benar ini (kaca-red) sudah pecah saya lihat ada conblock di bawah,” ujarnya.
Melihat hal itu, dirinya langsung mengecek CCTV. Dari rekaman CCTV diketahui terdapat 4 pelaku.
“Akhirnya saya lihat CCTV. Dari CCTV itu pelaku 4 orang mengendarai 2 sepeda motor,” ucapnya.
Dari rekaman itu tampak pelaku berjumlah 4 orang datang menggunakan dua sepeda motor.
Mereka kemudian melempar batu ke rumah Slamet Maarif.
Sementara tampak kaca yang pecah pun masih terlihat.
Namun, barang bukti berupa batu sudah dibawa oleh petugas guna pemeriksaan lebih lanjut.
Kejadian pelemparan batu tersebut menurut informasi sudah terjadi ketiga kalinya.
Hingga saat ini pihak kepolisian belum bersedia memberikan komentar terkait kasus tersebut dan masih melakukan penyelidikan. [Democrazy/okz]