DEMOCRAZY.ID - Sejumlah netizen mengapresiasi aksi Istri Bupati Sumba Timur, Merliaty Praing br Simanjuntak, yang terlihat gigih menerjang lumpur setinggi 1 meter untuk menolong korban banjir.
Dalam foto yang viral di media sosial, Merliaty terlihat sedang membawa bantuan berupa dua kardus mie instan.
Yang satunya dia junjung di atas kepala, dan satunya dipegang.
Seperti diketahui, sejumlah tempat di NTT terisolir akibat bajir bandang yang menerjang daerah tersebut, pekan lalu.
Sang Istri Bupati dan kawan-kawan terlihat menyeberangi di desa Kiritana, bersebelahan dengan sungai besar yang arusnya deras.
Aksi itu sebenarnya berisiko, lantaran di kawasan itu badan jalan sudah longsor.
Jika tanggul jebol, maka sangat mungkin dia dan teman-teman menjadi korban.
Tapi kalau tidak berani, maka akan ada banyak korban.
"Sekitar 800-an orang yang terancam kelaparan, kedinginan dan sakit. Kalau tidak pergi ke lokasi saat itu, malamnya pasti saya tidak bisa tidur, bayangin penderitaan mereka,” jelasnya.
Ternyata dampak dari “kenekadannya” mengarahkan banyak mata ke lokasi tersebut dan segera tdilakukan penanganan dengan skill khusus untuk membantu para korban.
“Puji Tuhan!” serunya.
Menyangkut sikap nekadnya, wanita Batak ini mengatakan, “Saya cuma melakukan yang seharusnya kita lakukan sebagai panggilan kemanusiaan, tapi mungkin jadi menggerakkan banyak orang karena banyak yang posting.”
“Saya membayangkan mereka menderita kelaparan dan kedinginan, terutama yang rentan seperti ibu hamil, anak-anak termasuk bayi, juga Lansia. Belum lagi mereka dalam ketakutan kalau-kalau banjir yang lebih besar lagi datang,” ujar Merliaty lagi.
Dia khawatir banyak masyarakat yang jadi korban bukan karena diterjang banjir, tapi karena kelaparan, kedinginan dan ketakutan.
“Kami tidak mau mereka jadi korban karena lapar, kedinginan dan ketakutan,” jelasnya.
Yang terlintas dalam pikirannya adalah segera bertindak dengan cara apa pun.
“Mungkin karena dulu saya anggota Resimen Mahasiswa, ya jadi terbawa dalam keseharian, apalagi kami sekolah Pamong Praja dididik untuk cepat bertindak dalam situasi darurat,” jelasnya.
Setelah tindakan nekad tersebut, Merliaty menggerakkan masyarakat dan volunteer untuk membuka Dapur PKK.
Dia mengontak para kenalannya untuk bersama-sama bergerak dan menjadi sukarelawan, menolong dengan dana maupun bahan mentah yang ada.
Dan agar bantuan tidak tumpang tindih, dia berkoordinasi dengan Pemda, jaringan relawan.
Netizen di media sosial, Herry Tjahjono menyampaikan doa dan hormat untuk sang istri Bupati tersebut.
"Dia istri bupati yang layak dibanggakan oleh sang suami, tapi juga sekaligus ibu yang didambakan oleh warganya. Rakyat bukan hanya butuh pemimpin, tapi juga istri sang pemimpin yang sanggup dan tulus menjadi ibu bagi rakyat. Doa dan hormat untukmu ibu Merliaty..," tulis Herry Tjahjono. [Democrazy/trk]