Politikus yang akrab disapa Ariza membahas hal tersebut dalam rangka menanggapi pernyataan Joseph Paul Zhang sebagai nabi ke-26 dan diduga menghina Nabi Muhammad SAW.
Ariza membahas keberagaman Indonesia dengan berbeda keyakinan, suku dan ras adalah bagian dari Indonesia.
Dalam video yang ia unggah pada akun Twitter miliknya, Ariza meminta agar pihak manapun tak saling merendahkan kelompok atau golongan tertentu.
"Bhinneka Tunggal Ika itulah nafas kita, maka mari kita jaga Indonesia, jangan pernah menghina, merendahkan, menista agama, apapun suku, RAS apapun dan golongan manapun," kata Ariza dalam video, Minggu 25 April 2021.
Kemudian, Ariza meminta agar seluruh masyarakat Indonesia menjata kerukunan keberagaman di nusantara ini.
"Mari jaga Indonesia dengan terus belajar tentang ke-Indonesiaan yang beragam dan tanamkan semangat berkolaborasi untuk Indonesia," ujar Ariza.
"Hidup kita sementara, Mari kita wariskan budaya saling mencintai, menghormati antar sesama untuk anak cucu kita generasi selanjutnya," imbuhnya.
Cuitan dari Ariza ini kemudian mengundang warganet untuk mengomentari.
"Kurang jelas yg manalagi yg disembunyikan, udah terang benderang bahwa orang itu adalah Firaun asli abad ini, Allah swt meciptakan Firaun di Indonesia," ujar warganet.
"Sbnarnya banyak yang berharap Jokowi selaku Presiden menyampaikan pernyataan sikap tegasnya terhadap para pelaku Penistaan SARA, tapi sayang, tak ada keluar sepatah katapun. Dan ternyata malah Wagub DKI yg justru menyampaikan pernyataan sikapnya. Pertanyaannya: Siapakah sebenarnya Jokowi?," komentar warganet lainnya.
"Presiden juga harusnya turut angkat bicara, tapi kapan? Smpe sekarang juga enggak muncul," tulis warganet. [Democrazy/trk]