DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengkritik kebijakan pemerintah yang akan menjadikan hutan sebagai kawasan food estate dengan alasan menjaga ketahanan pangan dalam negeri. “Menteri Kehutanan ngomongin food estate. Menteri Kehutanan ngomongin hutan lindung bisa diubah jadi kawasan food estate. Logika Menteri Kehutanan tuh satu dalam pikirannya: mempertahankan hutan, menjaga hutan, mempertahankan konservasi. Enggak boleh ngomong yang lain dulu. Yang lain biar urusan Menteri Pertanian,” ujar Dedi dalam keterangan persnya, Jumat, 9 April 2021. Menurut Dedi, jika gagasan memanfaatkan hutan sebagai food estate itu makin membudaya, Indonesia akan kehilangan hutan karena telah diubah menjadi lahan pertanian, dan kelak akan menyebabkan bencana alam. “Bandung selatan hancur, Garut selatan hancur, Bandung utara sudah hancur. Kita mau nunggu kehancuran di mana lagi. Kehancuran ini mau kita lemparkan ke Kalimantan, kita lebarkan ke Sumatera? Enggak cukup penderitaan yang d
Kecam Usulan Menhut Soal Alih Fungsikan Hutan Jadi Food Estate, DPR: Logikanya Itu Gimana?
April 09, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengkritik kebijakan pemerintah yang akan menjadikan hutan sebagai kawasan food estate dengan alasan menjaga ketahanan pangan dalam negeri. “Menteri Kehutanan ngomongin food estate. Menteri Kehutanan ngomongin hutan lindung bisa diubah jadi kawasan food estate. Logika Menteri Kehutanan tuh satu dalam pikirannya: mempertahankan hutan, menjaga hutan, mempertahankan konservasi. Enggak boleh ngomong yang lain dulu. Yang lain biar urusan Menteri Pertanian,” ujar Dedi dalam keterangan persnya, Jumat, 9 April 2021. Menurut Dedi, jika gagasan memanfaatkan hutan sebagai food estate itu makin membudaya, Indonesia akan kehilangan hutan karena telah diubah menjadi lahan pertanian, dan kelak akan menyebabkan bencana alam. “Bandung selatan hancur, Garut selatan hancur, Bandung utara sudah hancur. Kita mau nunggu kehancuran di mana lagi. Kehancuran ini mau kita lemparkan ke Kalimantan, kita lebarkan ke Sumatera? Enggak cukup penderitaan yang d