DEMOCRAZY.ID - Melemahnya isu penambahan periode presiden tiga periode diyakini akan membuat Presiden Joko Widodo bermanuver sebagai king maker di Pilpres 2024 mendatang. Terlebih belakangan muncul adanya kemungkinan poros istana dan non istana menuju 2024 merujuk kedekatan PDIP dan Gerindra di pemerintahan. Poros Istana yang dipimpin PDI Perjuangan sangat memungkinkan berkoalisi dengan Partai Gerindra dengan menjodohkan masing-masing kader sebagai capres dan cawapres. Disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, gelagat Jokowi ingin menjadi king maker sudah mulai tercium. "Soal apakah Jokowi maju lagi, itu tergantung ada tidaknya amandemen Pasal 7 UUD NRI 1945," ujar Ujang Komarudin, Jumat (9/4). Ujang menilai, jika amandemen Pasal 7 UUD 1945 tidak dilakukan, maka kemungkinan besar Jokowi akan mendukung salah satu kandidat pada Pilpres 2024 mendatang. "Mungkin bukan Jokowi yang maju, tapi calon yang akan didukung Jokowi," la
Isu Tiga Periode Mulai Redup, Jokowi Diprediksi Banting Setir Jadi "King Maker"
April 09, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Melemahnya isu penambahan periode presiden tiga periode diyakini akan membuat Presiden Joko Widodo bermanuver sebagai king maker di Pilpres 2024 mendatang. Terlebih belakangan muncul adanya kemungkinan poros istana dan non istana menuju 2024 merujuk kedekatan PDIP dan Gerindra di pemerintahan. Poros Istana yang dipimpin PDI Perjuangan sangat memungkinkan berkoalisi dengan Partai Gerindra dengan menjodohkan masing-masing kader sebagai capres dan cawapres. Disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, gelagat Jokowi ingin menjadi king maker sudah mulai tercium. "Soal apakah Jokowi maju lagi, itu tergantung ada tidaknya amandemen Pasal 7 UUD NRI 1945," ujar Ujang Komarudin, Jumat (9/4). Ujang menilai, jika amandemen Pasal 7 UUD 1945 tidak dilakukan, maka kemungkinan besar Jokowi akan mendukung salah satu kandidat pada Pilpres 2024 mendatang. "Mungkin bukan Jokowi yang maju, tapi calon yang akan didukung Jokowi," la