Bencana banjir bandang dan badai melanda NTT pada 4-5 April 2021.
Akibat bencana itu, ratusan orang tewas dan dinyatakan hilang. Belasan ribu bangunan hancur.
Herman Herry mengatakan, kondisi korban terdampak bencana di NTT sangat memprihatinkan.
"Jadi, setelah menyerap asipirasi dari masyarakat dan turun selama 2 hari ke NTT, kita melihat kondisi di sana betul-betul memprihatinkan," sebut Herman Herry pada 10 April 2021.
"Lebih dari 12.000 rumah diperkirakan porak-poranda diterjang badai dahsyat," ujarnya lagi.
Herman Herry menilai, pemerintah masih kurang tanggap dalam menangani bencana di NTT.
Dia mendesak agar pemerintah lebih responsif dalam melakukan penanganan.
"Saya sebagai anggota DPR asal NTT memiliki kewajiban konstitusional untuk memastikan pemerintah melakukan upaya tersebut," ujarnya.
Dia mencontohkan salah satunya seperti yang terjadi di Kabupaten Sabu Raijua, NTT, yang pemerintahnya kewalahan menangani dampak bencana.
"Bicara Sabu Raijua, hingga hari ini belum ada bupati definitif. Karenanya pemerintah provinsi harus cepat dan tanggap melakukan langkah terobosan lintas kabupaten dan saya rasa Gubernur NTT pasti sudah melakukan terbosoan tersebut," ucapnya.
Dalam kunjungannya ke NTT, Herman Herry menyalurkan bantuan paket sembako, selimut, masker, dan perlengkapan bayi kepada warga di sejumlah titik pengungsian. [Democrazy/pkry]