DEMOCRAZY.ID
Beredar isu bahwa keluarga orang nomor satu di Indonesia itu akan mendirikan yayasan baru untuk mengelola TMII.
Namun isu tersebut tegas dibantah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
“Enggak benar sama sekali,” tegas Pratikno dalam video kepada wartawan, Kamis (8/4/2021).
Pratikno memastikan, keluarga Jokowi tidak ingin membuat yayasan sendiri sebagaimana isu yang berkembang.
“Jangan dikira Pak Jokowi kemudian membentuk yayasan keluarga untuk mengelola (TMII). Sama sekali tidak,” sambungnya.
Mantan Rektor UGM ini menyampaikan, saat ini pemerintah tengah membetuk tim transisi.
Itu dilakukan untuk memindahkan penguasaan dan pengelolaan dari Yayasan Harapan Kita ke Kemensetneg.
Hal itu nantinya ditindaklanjuti dengan perumusan kriteria yang tepat dan profesional untuk memperbaiki TMII.
Lalu, siapa nantinya yang akan mengelola Taman Mini usai diambil alih dari tangan keluarga Cendana?
“Kami akan meminta tolong salah satu BUMN pariwisata untuk mengelola TMII ini,” ungkapnya.
Diharapkan, dengan dikelola oleh orang-orang dan lembaga profesional, Taman Mini nantinya bisa memberikan kontrobusi kepada keuangan negara.
Untuk diketahui, berdasarkan laman TMII, pembangunan TMII diprakarsai istri Presiden Seoharto, Siti Hartinah atau Tien Soeharto pada 23 Agustus 1968 silam.
Sedangkan pada susunan kepengurusan Yayasan Harapan Kita, sangat kental nama-nama dari keluarga Cendana.
Anak dan keluarga penguasa 32 tahun di Indonesia itu juga menduduki sejumlah posisi penting dalam kepengurusan yayasan.
Anak Soeharto di antaranya Bambang Trihatmodjo duduk selaku pembina yayasan.
Selanjutnya Siti Hardiyanti Indra Rukmana alias Mbak Tutut, mengisi posisi sebagai ketua umum.
Sedangkan Sigit Harjojudanto tercatat sebagai ketua.
Sementara suami Siti Hardiyanti, Indra Rukmana, tercantum sebagai ketua pengawas yayasan. [Democrazy/pjst]
