DEMOCRAZY.ID - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah Polri sengaja mengaitkan Front Pembela Islam (FPI), organisasi yang sudah dilarang pemerintah, dengan terduga terorisme yang ditangkap usai bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawasi Selatan. Juru Bicara BIN Wawan Purwanto mengatakan aparat kepolisian telah bekerja berdasarkan bukti dan tanpa praktik bias kepentingan. Hal itu Wawan sampaikan untuk menjawab pertanyaan Najwa Shihab terkait dugaan kesengajaan polisi untuk menyudutkan FPI dalam program Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7, Rabu (31/1) malam. "Tidak, terlalu spekulasi kalau demikian. Artinya kepolisian itu juga bekerja secara profesional, dari apa yang ada juga diberikan secara terbuka, kalau misal ada bantahan juga diberikan, artinya hak dari tersangka juga diberikan," kata Wawan. Wawan mengklaim dengan melihat rentetan aksi yang terjadi belakangan ini terdapat benang merah dengan FPI. Salah satunya terbukti dari pengakuan tersangka teroris yang
DEMOCRAZY.ID - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah Polri sengaja mengaitkan Front Pembela Islam (FPI), organisasi yang sudah dilarang pemerintah, dengan terduga terorisme yang ditangkap usai bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawasi Selatan. Juru Bicara BIN Wawan Purwanto mengatakan aparat kepolisian telah bekerja berdasarkan bukti dan tanpa praktik bias kepentingan. Hal itu Wawan sampaikan untuk menjawab pertanyaan Najwa Shihab terkait dugaan kesengajaan polisi untuk menyudutkan FPI dalam program Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7, Rabu (31/1) malam. "Tidak, terlalu spekulasi kalau demikian. Artinya kepolisian itu juga bekerja secara profesional, dari apa yang ada juga diberikan secara terbuka, kalau misal ada bantahan juga diberikan, artinya hak dari tersangka juga diberikan," kata Wawan. Wawan mengklaim dengan melihat rentetan aksi yang terjadi belakangan ini terdapat benang merah dengan FPI. Salah satunya terbukti dari pengakuan tersangka teroris yang