DAERAH PERISTIWA

VIRAL! Unggah Video Jalan Rusak, Guru Ini Malah Kena Marah Perangkat Desa

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2021
0 Komentar
Beranda
DAERAH
PERISTIWA
VIRAL! Unggah Video Jalan Rusak, Guru Ini Malah Kena Marah Perangkat Desa

Beredar sebuah video memperlihatkan seorang guru yang menjadi sasaran kemarahan perangkat desa. Video itu viral.  Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @manaberita, terlihat beberapa orang berkumpul di sebuah ruangan.  Mereka tampak berdebat bersama beberapa orang guru. Video berdurasi kurang lebih 4 menit itu diketahui telah beredar di grup WhatsApp.  Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang memakai kemeja putih dan celana hitam. Dia bertanya kepada seorang guru yang ada di ruangan tersebut.  Baca Juga: Viral Video Kawanan Curanmor Gasak 3 Motor Dalam Semalam di Tanjung Duren  Diketahui, pertemuan itu terjadi di salah satu ruangan SMPN 1 Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.  Pria berkemeja putih itu menanyakan maksud guru tersebut mengunggah sebuah video yang memperlihatkan jalanan rusak yang ada di desa.  Pria yang diduga sebagai aparat Desa Cijalingan itu merasa tidak terima guru tersebut mengunggah video yang memperlihatkan kondisi jalan desanya yang rusak.  Dia pun membentak saat menanyakan maksud dari video yang diunggah guru tersebut.  "Tujuannya apa? Kenapa posting di Facebook? Baca lagi! Ada Desa Cijalingan itu. Jangan nantang kamu, hah!" ujar pria itu.  Baca Juga: Viral Pria Tak Pakai Celana Masuk Toko HP, Kejar-kejar Pegawai Wanita  Dikutip dari Sukabumiupdate.com--jaringan Suara.com, permasalahan ini berawal dari guru bernama Eko mengunggah video yang memperlihatkan kondisi jalan desa yang rusak.  Dalam video tersebut, jalanan desa terlihat rusak dan berlubang. Di bagian lubang jalanan bahkan sampai ditanami pohon pisang oleh warga. Eko menyebut penanaman pohon pisang di jalan berlubang merupakan bentuk protes warga.  Dia pun kemudian mengunggah video itu ke Facebook. Akan tetapi, guru SMPN 1 Cicantayan malah kena semprot aparat Desa Cijalingan. Di akhir video, Eko pun meminta maaf dengan aparat desa yang tidak terima dan emosi.  Kepala Desa Cijalingan Didin Jamaludin membenarkan bahwa di video tersebut adalah aparatur desanya. Didin menyebut video itu direkam pada Rabu 10 Maret 2021 di SMPN 1 Cicantayan. Saat itu, Didin mengaku sedang ada pertemuan dengan Camat Cicantayan sehingga ia tak ada di lokasi.  "Di dalam video itu setidaknya ada BPD, LPMD, Karang Taruna, termasuk perangkat desa. Tujuannya ingin mengklarifikasi soal postingan di Facebook Pak Eko. Beliau adalah salah satu Guru di SMP Negeri di Cicantayan. Mungkin menurut rekan-rekan perangkat desa, postingan itu tidak etis dan tidak elok untuk diposting, apalagi oleh seorang guru," kata Didin, dikutip dari sukabumiupdate.com -- jaringan Suara.com.  Baca Juga: Viral Video Kawanan Curanmor Gasak 3 Motor Dalam Semalam di Tanjung Duren  Menurut Didin, apabila ada hal yang ingin disampaikan kepada pemerintah desa sebaiknya disampaikan langsung tanpa harus mengunggah di media sosial.  "Bisa dengan cara meminta klarifikasi atau tabayyun. Ini kan tidak ada. Saya dinamikanya tidak tahu, karena tidak hadir. Adapun sempat terjadi perdebatan, saya yakin itu adalah spontanitas, tidak ada unsur niat atau kesengajaan. Yang datang itu ingin mengklarifikasi dan ingin menguatkan bahwa jalan yang dimaksud akan diperbaiki," ujar Didin.  Pihaknya akan segera melakukan musyawarah untuk menyelesaikan perkara ini. Diketahui, Eko juga telah menyampaikan permohonan maaf melalui akun Facebook Eko Purtjahjanto.  "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya, Eko Purtjahjanto. Ingin mengklarifikasi postingan saya di media sosial Facebook mengenai jalan yang rusak. Saya menyatakan tidak ada maksud apapun dan menjelekkan pihak manapun. Maka dari itu dengan hati yang paling dalam saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Desa Cijalingan beserta perangkat pemerintahannya. Atas postingan saya kemarin. Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tulis Eko.

DEMOCRAZY.ID - Beredar sebuah video memperlihatkan seorang guru yang menjadi sasaran kemarahan perangkat desa. Video itu viral.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @manaberita, terlihat beberapa orang berkumpul di sebuah ruangan.


Mereka tampak berdebat bersama beberapa orang guru. 


Video berdurasi kurang lebih 4 menit itu diketahui telah beredar di grup WhatsApp.


Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang memakai kemeja putih dan celana hitam. 


Dia bertanya kepada seorang guru yang ada di ruangan tersebut.


Diketahui, pertemuan itu terjadi di salah satu ruangan SMPN 1 Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.


Pria berkemeja putih itu menanyakan maksud guru tersebut mengunggah sebuah video yang memperlihatkan jalanan rusak yang ada di desa.


Pria yang diduga sebagai aparat Desa Cijalingan itu merasa tidak terima guru tersebut mengunggah video yang memperlihatkan kondisi jalan desanya yang rusak.


Dia pun membentak saat menanyakan maksud dari video yang diunggah guru tersebut.


"Tujuannya apa? Kenapa posting di Facebook? Baca lagi! Ada Desa Cijalingan itu. Jangan nantang kamu, hah!" ujar pria itu.


Permasalahan ini berawal dari guru bernama Eko mengunggah video yang memperlihatkan kondisi jalan desa yang rusak.


Dalam video tersebut, jalanan desa terlihat rusak dan berlubang. 


Di bagian lubang jalanan bahkan sampai ditanami pohon pisang oleh warga. 


Eko menyebut penanaman pohon pisang di jalan berlubang merupakan bentuk protes warga.


Dia pun kemudian mengunggah video itu ke Facebook. Akan tetapi, guru SMPN 1 Cicantayan malah kena semprot aparat Desa Cijalingan. 


Di akhir video, Eko pun meminta maaf dengan aparat desa yang tidak terima dan emosi.


Kepala Desa Cijalingan Didin Jamaludin membenarkan bahwa di video tersebut adalah aparatur desanya. 


Didin menyebut video itu direkam pada Rabu 10 Maret 2021 di SMPN 1 Cicantayan. 


Saat itu, Didin mengaku sedang ada pertemuan dengan Camat Cicantayan sehingga ia tak ada di lokasi.


"Di dalam video itu setidaknya ada BPD, LPMD, Karang Taruna, termasuk perangkat desa. Tujuannya ingin mengklarifikasi soal postingan di Facebook Pak Eko. Beliau adalah salah satu Guru di SMP Negeri di Cicantayan. Mungkin menurut rekan-rekan perangkat desa, postingan itu tidak etis dan tidak elok untuk diposting, apalagi oleh seorang guru," kata Didin.


Menurut Didin, apabila ada hal yang ingin disampaikan kepada pemerintah desa sebaiknya disampaikan langsung tanpa harus mengunggah di media sosial.


"Bisa dengan cara meminta klarifikasi atau tabayyun. Ini kan tidak ada. Saya dinamikanya tidak tahu, karena tidak hadir. Adapun sempat terjadi perdebatan, saya yakin itu adalah spontanitas, tidak ada unsur niat atau kesengajaan. Yang datang itu ingin mengklarifikasi dan ingin menguatkan bahwa jalan yang dimaksud akan diperbaiki," ujar Didin.


Pihaknya akan segera melakukan musyawarah untuk menyelesaikan perkara ini. 


Diketahui, Eko juga telah menyampaikan permohonan maaf melalui akun Facebook Eko Purtjahjanto.


"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya, Eko Purtjahjanto. Ingin mengklarifikasi postingan saya di media sosial Facebook mengenai jalan yang rusak. Saya menyatakan tidak ada maksud apapun dan menjelekkan pihak manapun. Maka dari itu dengan hati yang paling dalam saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Desa Cijalingan beserta perangkat pemerintahannya. Atas postingan saya kemarin. Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tulis Eko. [Democrazy/sra]

Penulis blog