AGAMA

Ustadz Yahya Waloni Buka Amplop Ceramah Jadi Pendeta, Nominalnya Bikin Kaget

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
Ustadz Yahya Waloni Buka Amplop Ceramah Jadi Pendeta, Nominalnya Bikin Kaget

Ustadz-Yahya-Waloni-Buka-Amplop-Ceramah-Jadi-Pendeta-Nominalnya-Bikin-Kaget

DEMOCRAZY.ID - Satu lagi kehebohan yang dibuat Ustadz Yahya Waloni. Dalam sebuah ceramah Ustadz Yahya Waloni, dia membongkar honor atau amplop penceramah saat jadi pendeta.

Ustadz Yahya Waloni adalah mualaf yang dulunya seorang pendeta. Honor penceramah jadi pendeta lebih besar.


Hal itu disampaikan Ustadz Yahya Waloni lewat sebuah video ceramahnya yang tayang di kanal Youtube Termometer Islam, seperti dilihat pada Jumat (12/3/2021).


Dalam tayangan video tersebut, Ustadz Yahya Waloni awalnya mengungkapkan dirinya tak pernah mau berurusan dengan amplop. 


Sebab, menurut Ustadz Yahya Waloni, amplop yang ia peroleh dulunya saat masih menjadi pendeta nilainya lebih besar.


"Kalau soal berdakwah, saya mau bukan urusan amplop. Soalnya amplop di sana, pas jadi kafir dulu (sebagai pendeta) nilainya lebih besar," ungkap Ustadz Yahya Waloni.


Oleh karenanya, pendakwah asal Manado ini menegaskan bahwa dirinya pindah ke agama Islam dan menjadi pendakwah bukan karena berharap honor melainkan untuk menebar kebaikan kepada jemaahnya.


Maka dari itu, Ustadz Yahya Waloni mengingatkan kepada penceramah agar sebaiknya tidak berbicara mengenai amplop atau honor saat sedang berceramah.


Menurutnya, satu-satunya tujuan berceramah adalah untuk memberi ilmu kepada mereka yang hadir mendengarkan.


"Saya datang berdakwah, bagaimana ketika kita pulang, kita menjadi sejarah dalam kompetensi ilmu. Pas pulang kita bawa ilmu," tutur Yahya Waloni.


Ceramah Ustadz Yahya Waloni soal amplop atau honor tersebut bertolak belakang dengan sebuah video ceramahnya yang viral dimana dalam video itu terlihat Yahya berhenti ceramah.


Ustadz Yahya dalam video tersebut, mengaku akan berhenti ceramah karena waktu yang disepakati dengan panitia sudah lewat.


"Ini sudah lewat waktunya (untuk ceramah). Karena dikasih waktu satu jam setengah. Saya berhenti pas satu jam setengah. Dah, sudah jam sembilan. Jangan ditambah (waktunya), konsisten. Konsisten," tegasnya ke panitia.


Namun, kata Yahya Waloni, jika panitia ingin menambah waktunya untuk berceramah maka dirinya meminta honor yang lebih.


"Kalau pun mau ditambah, maka honornya harus (naik)," ujarnya. [Democrazy/sra]

Penulis blog