Risma Mengeluh Soal Kecilnya Anggaran Kemensos, DPR Sindir: Jadi Uangnya Kurang Banyak Ya Bu?

"Artinya memang uangnya kurang terus ya, Bu, dan saya sampaikan dari meja pimpinan, kita belum bisa membahas refocusing anggaran dengan bu menteri," kata Yandri dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI, Selasa (16/3).

Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Menteri Sosial, BNPB, dan Menteri Keuangan bersama Komisi VIII DPR RI, Risma memang mengaku telah banyak menggelontorkan dana dan bantuan untuk menangani bencana di daerah.

Pihaknya juga mengaku buffer stock atau stok penyangga untuk mencegah kekurangan bahan bantuan sosial dalam penanganan pasca bencana milik Kemensos makin menipis. 

Hal itu terjadi lantaran Kemensos sudah mendistribusikan banyak bantuan untuk korban bencana sejak awal tahun 2021.

Untuk itu, Yandri menekankan pengubahan anggaran di Kemensos harus dengan persetujuan DPR. Risma, dalam hal ini diimbau berkoordinasi terlebih dulu dengan DPR.

"Insyaalah minggu depan hal-hal yang perlu kita geser, ada pengurangan atau penambahan [akan dibahas] karena lalu lintas anggaran itu tetap ada persetujuan dari DPR," ujar Yandri.

Pihaknya juga meminta Risma memastikan berapa dana yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana. 

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional itu berucap, ke depan akan membagi wewenang Kemensos dan BNPB untuk menangani bencana di Indonesia.

"Sebenarnya kami ingin fokus tadi kira-kira dengan wewenang Kemensos berapa butuh anggaran untuk penanggulangan bencana, karena dalam RUU nanti kami akan bagi wewenang untuk Kemensos dan BNPB," tuturnya.

Sebelumnya, Risma mengatakan pasca bencana hanya bisa memberikan santunan kepada ahli waris. 

Pihaknya tidak bisa memberikan jaminan hidup, hunian, dan bahan bangunan rumah untuk korban bencana. Padahal menurutnya seluruh bantuan tersebut menjadi tupoksi Kemensos.

"Di [masa] pasca bencana kami berikan santunan kepada ahli waris. Kemudian jaminan hidup, hunian dan bahan bangunan rumah. Ada beberapa yang tidak bisa kami berikan karena keterbatasan di anggaran kami. Yang kami berikan adalah santunan, yang lainnya belum bisa kami berikan," jelas Risma. [Democrazy/cnn]