PERISTIWA POLITIK

Marzuki Alie Dimarahi Ibu Ani Gegara Ketua Umum, Alasannya Tak Terduga

DEMOCRAZY.ID
Maret 10, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
POLITIK
Marzuki Alie Dimarahi Ibu Ani Gegara Ketua Umum, Alasannya Tak Terduga

Marzuki-Alie-Dimarahi-Ibu-Ani-Gegara-Ketua-Umum-Alasannya-Tak-Terduga

DEMOCRAZY.ID - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie mengungkapkan sejarahnya turut membangun Demokrat pada masa-masa awal. 

Dia mengenang gara-gara soal jabatan ketua umum, Marzuki Alie kena marah Ibu Ani Yudhoyono.


Gara-gara itu pula, Marzuki Alie merasa hubungannya dengan Ani Yudhoyono dan SBY menjadi renggang lho. Gimana sih ceritanya Marzuki Alie Ibu Ani itu?


Marzuki Alie Ibu Ani: Kena Marah


Marzuki Alie mengaku pernah kena marah Ani Yudhoyono di masa awal membangun Partai Demokrat. 


Musababnya soal dia mendukung Ketua Umum Partai Demokrat pengganti Subur Budhisantoso yaitu adik ipar Ani Yudhoyono, Hadi Utomo.


Ternyata, manuver Marzuki Alie itu nggak disetujui Ani Yudhoyono. 


Jadi setelah SBY menjadi Presiden, Partai Demokrat kemudian menggelar Kongres.


Kala itu, Marzuki Alie sudah menghitung demi stabilitas pemerintahan SBY yang masih awal, sosok ketua umum Demokrat yang pas adalah Hadi Utomo.


“Beliau (Hadi Utomo) adalah ipar, tentu tak akan melakukan hal yang merugikan kepentingan pemerintahan SBY,” ujar Marzuki dalam kanal Youtube Bang MA Official, rabu 10 Maret 2021.


Merasa yakin Hadi Utomo bisa mengamankan Presiden SBY dalam masa pemerintahan awal ini, maka Marzuki bersama dengan politikus Demokrat kala itu, Jhoni Allen Marbun, Yos Sudarso dan Hadi Utomo safari keliling ke daerah untuk bertemu dengan pimpinan DPD dan DPC Partai Demokrat. 


Tujuannya yaitu menggalang dukungan agar nanti memilih Hadi Utomo.


Nah menjelang Kongres, Marzuki melapor ke Ani Yudhoyono soal nantinya nama akan mengerucut ke Hadi Utomo.


“Mohon maaf ini kelihatannya mengerucut dan menginginkan pak Hadi Utomo sebagai calon Ketum,” kata Marzuki melapor ke Ibu Ani.


Tak terduga, mendapat laporan itu Ani Yudhoyono malah menolak si adik iparnya jadi calon ketua umum.


“Pak Marzuki, jangan Hadi Utomo, itu adik saya. Saya tahu Hadi, jangan dipercayakan sebagai ketua umum partai. Berikan tempat terhormat yang lainnya saja,” jawab Ibu Ani kala itu.


Marzuki kemudian bingung bagaimana meyakinkan lagi ke pemilik suara. Kan dia sudah keliling untuk mengkampanyekan Hadi Utomo, Marzuki mengaku sulit untuk membalikkan suara. 


Belakangan SBY aslinya ingin mendorong calon ketum lain yaitu Spekarnotomo, anggota DPR Demokrat dari Jawa Tengah.


Penolakan Ani soal calon ketum adik ipar, berdampak pada hubungan Marzuki dengan SBY dan Ani.


“Bu Ani merasa saya nggak patuh dengan perintahnya, akhirnya beliau mungkin marah ke saya dan saya dengar beliau lapor ke SBY, ini pak Marzuki tak sejalan dengan keinginan pak SBY. Memang betul, setelah itu hubungan saya dengan ibu Ani jadi tak hamronis, tapi bagi saya nggak masalah yang penting pemerintah SBY stabil,” jelasnya.


Nah hari kongres pun tiba, kekhawatiran Marzuki benar terjadi. Pemilik suara akhirnya memilih Hadi Utomo sebagai ketua umum.


Nggak Cari Jabatan


Marzuki Alie mengungkapkan menjadi kader Partai Demokrat dia enggak incar jabatan. Baginya jabatan itu media perjuangan.


Dia mengatakan setelah berjuang berhasi meloloskan Partai Demokrat dalam Pemilu legislatif dan berhasil mengantarkan SBY menjadi presiden, suatu waktu pada 2004 saat penggodokan kabinet, Marzuki dipanggil Ibu Ani.


Menurut Ani, SBY menghendaki Marzuki untuk bisa berkontribusi dalam pemerintahan.


“Dipanggil Bu Ani di Cikeas. Saat itu, sedang penyusunan kabinet. Semua orang ramai, orang-orang yang biasa tidak bekerja cari muka. Tidak lain untuk dapat jabatan. Saya tidak pernah melakukan itu, kecuali dipanggil,” ungkap Marzuki Alie.


“Maka ditanya Bu Ani, Pak Marzuki, bapak di dalam, saya diminta memanggil Pak Marzuki. Pak Marzuki mau jadi apa,” sambungnya.


Marzuki Alie kemudian mengatakan bahwa penawaran itu memang pernah disinggung oleh SBY sebelumnya.


Meski begitu, dia mengaku tidak mau karena tujuan berpartainya bukan untuk mengejar jabatan tertentu. Kata Marzuki Alie, dia hanya ingin membesarkan Partai Demokrat.


“Memang dalam pertemuan saya dengan pak SBY pertama, Pak SBY menyampaikan, kalau saya dapat amanah, maka Marzuki Alie bantu saya di kabinet. Itu salah satu kalimat dan dipenuhi oleh beliau,” tukas Marzuki Alie.


“Ada saya jawab ke Bu Ani, bu saya tidak ingin jabatan apapun. Saya berpartai bukan untuk dapat jawaban. Bu saya gak ingin jabatan apapun. Biarkanlah saya di partai, biar saya membesarkan Partai Demokrat. Itulah perjalanan bagaimana saya sejak awal kemudian SBY menang, saya ditawari tapi menolak. Lalu perjalanan berikutnya saya menjadi sekjen,” ujar Marzuki. [Democrazy/hops]

Penulis blog