PERISTIWA POLITIK

Komentari Tragedi "Tangis Darmizal", Demokrat: Gausah Drama Deh, Ini Bukan Sinetron Korea!

DEMOCRAZY.ID
Maret 10, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
POLITIK
Komentari Tragedi "Tangis Darmizal", Demokrat: Gausah Drama Deh, Ini Bukan Sinetron Korea!

Komentari-Tragedi-Tangis-Darmizal-Demokrat-Gausah-Drama-Deh-Ini-Bukan-Sinetron-Korea

DEMOCRAZY.ID -
Partai Demokrat merespons mantan kadernya, Darmizal yang terlihat menangis dan mengaku menyesal pernah mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehingga terpilih dalam Kongres Partai Demokrat tahun 2015. 


Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, para mantan kadernya tidak usah terbawa perasaan usai dipecat partai. 


"Mantan kade, jangan baper. Bukan sinetron Korea ini. Jangan buat drama. Seakan-akan paling punya jasa dan paling peduli terhadap partai ini," kata Herzaky dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).


Herzaky menilai, Darmizal seolah sedang ingin membuat drama baru dalam drama kudeta kepemimpinan terhadap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat. 


Sebab, sepengetahuan dia, Darmizal justru tak memiliki jasa dan kepedulian terhadap partai. 


Ia menyebut Darmizal justru malah kabur menjadi relawan Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019. 


"Pas kami butuh bantuan di Pileg 2019, pas survei Partai Demokrat lagi jatuh-jatuhnya, sekitar 3-4 persen, dengan ancaman gagal electoral threshold, Darmizal malah kabur menjadi relawan Jokowi," ucapnya.


Untuk itu, dia mempertanyakan kepada Darmizal, apakah seperti itu sikap seorang kader yang setia dan militan. 


Herzaky beranggapan, Darmizal sudah berkhianat atas ketika kabur dan menjadi relawan Jokowi kala itu. 


"Kalau sudah berkhianat sebelumnya, tak heran kalau kemudian berkhianat lagi dengan membawa-bawa orang luar untuk dijadikan Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa dagelan yang tidak sah dan tidak dihadiri pemilik suara," ucap dia. 


Lebih lanjut, Herzaky menilai bahwa Darmizal dari dulu tidak memiliki jasa apa pun di Partai Demokrat. 


Bahkan, dia menyebut para kader senior yang mengetahui tindak-tanduk Darmizal di masa lalu, hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengelus dada dengan tangisan itu. [Democrazy/kmps]

Penulis blog