DEMOCRAZY.ID - Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia mengancam bakal melakukan aksi besar-besaran jika pemerintah kembali memperbolehkan pengusaha mencicil tunjangan hari raya keagamaan (THR) seperti tahun lalu. Presiden Aspek Mirah Sumirat mengatakan langkah itu diambil karena kebijakan tersebut akan sangat merugikan buruh. Bahkan, hingga saat ini, Mirah mencatat masih banyak perusahaan yang belum menyelesaikan cicilan THR-nya tahun lalu. "Kami akan aksi besar-besaran. Tentunya dengan protokol kesehatan. Itu yang akan kami lakukan," ujarnya, Rabu (17/3). Selain aksi besar-besaran, kata Mirah, serikat buruh di berbagai daerah juga akan mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) agar opsi penundaan atau pencicilan THR tak diambil. "Kami akan keluarkan surat-surat resmi ke Kemnaker. Akan kami warning dulu karena akan merugikan, feeling saya akan mengeluarkan keputusan merugikan tidak berbeda dengan tahun lalu," tuturnya. Menurut Mira...
DEMOCRAZY.ID - Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia mengancam bakal melakukan aksi besar-besaran jika pemerintah kembali memperbolehkan pengusaha mencicil tunjangan hari raya keagamaan (THR) seperti tahun lalu. Presiden Aspek Mirah Sumirat mengatakan langkah itu diambil karena kebijakan tersebut akan sangat merugikan buruh. Bahkan, hingga saat ini, Mirah mencatat masih banyak perusahaan yang belum menyelesaikan cicilan THR-nya tahun lalu. "Kami akan aksi besar-besaran. Tentunya dengan protokol kesehatan. Itu yang akan kami lakukan," ujarnya, Rabu (17/3). Selain aksi besar-besaran, kata Mirah, serikat buruh di berbagai daerah juga akan mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) agar opsi penundaan atau pencicilan THR tak diambil. "Kami akan keluarkan surat-surat resmi ke Kemnaker. Akan kami warning dulu karena akan merugikan, feeling saya akan mengeluarkan keputusan merugikan tidak berbeda dengan tahun lalu," tuturnya. Menurut Mira...