“Kalian ini apa sih? Pasangan?” tanya Deddy.
“Pasangan,” jawab Yumi sambil memegang tangan Chika.
“Cewek ama cewek?” tanya Deddy lagi.
“Ya sejauh ini di KTP masih perempuan sih, Mas,” kata Yumi.
Cuplikan dari wawancara tersebut kemudian diunggah oleh Deddy Corbuzier di akun Instagram-nya @masterorbuzier.
“Baiklah. Nggak banyak komen lah. But this is quite interesting,” kata Deddy.
Unggahan itu pun lantas mengundang reaksi macam-macam dari netizen.
Salah satu komentar teratas bahkan mengait-ngaitkan dengan Front Pembela Islam (FPI).
“FPI di benci, ini malah di-up terus,” tulis salah satu netizen.
Komentar tersebut nampak paling banyak direspons oleh netizen lain. Perdebatan melebar ke persoalan rezim, Rizieq Shihab, hingga radikalisme.
“Emang cahyadi doyan up yang begini-beginian, carmuk sama rezim takut nggak makan,” kata @andreeraflea.
“Front Pengembom Indonesia?” sindir @vilaintht.
“wajarlah FPI di benci, karna radikalisme nggak boleh ada di NKRI! Indonesia bukan negara Islam doang! Mayoritas bukan berarti bisa seenak jidat!” balas @kyy.rizz.
“@kyy.rizz pake bawa-bawa habib segala, nggak ada hujan nggak ada angin. Pake otak lo. Habib nggak bakalan ngundang murka Allah, tapi yang kaya elo yang bakalan ngundang murkanya Allah, yang kaya umat nabi Luth,” cecar @sriismayantiisma.
Seperti diketahui, akhir-akhir ini, topik soal FPI dan radikalisme memang ramai dibicarakan di media sosial serta diangkat oleh media.
Hal tersebut sebab beberapa minggu terakhir memang adalah masa sidang Rizieq Shihab, Imam Besar FPI.
Sementara, topik soal radikalisme kembali ramai dibicarakan pasca aksi bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar. [Democrazy/trk]