Hesti Sutrisno atau Suhaesti saat ini menetap di Desa Gunung Mulya, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hesti hingga bulan ini, memelihara sebanyak 70 ekor anjing di kediamannya. Perempuan berhijab ini mendirikan shelter greenhouse sebagai tempat hewan peliharaaanya bernaung.
Sehari-hari, Hesti berjualan keripik guna memenuhi kebutuhan perawatan hewan-hewan peliharaannnya, selain mengandalkan bantuan dari donatur.
Sebelum di Tenjolaya, Hesti pada 2018 lalu tinggal di sebuah rumah yang terletak di Pamulang, Tangerang Selatan, tempatnya memulai kegiatan menampung anjing-anjing liar yang terlantar.
Kepada wartawan, Hesti, seorang ibu rumah tangga, menceritakan awal mula ketertarikannya memelihara anjing yang hingga kini sudah mencapai 70 ekor.
“Pada 2015 akhir atau 2016 gitu, itu sebenarnya John (nama anjing yang pertama Hesti temukan) pertama kali saya nemu. Dia itu kelaparan, dia suka makanin sampah, ada di rumah kosong,” ungkap Hesti.
“Terus suka makanin sepatu. Itu saja awalnya, ngasih makan saja takut saya padahal ditemani tetangga,” cerita Hesti menceritakan awal kisahnya memelihara anjing.
Waktu terus berjalan, Hesti menyimpulkan bahwa anjing yang dia temui itu adalah baik.
Ia penurut dan tak menyerang saat diberi makan.
Alhasil, Hesti memboyong anjing berwarna hitam legam itu ke rumahnya. Kala itu, rasa cinta Hesti pada John belumlah hadir sepenuhnya.
Setelah menemukan anjing pertamanya yang dia beri nama John, Hesti kembali menemukan seekor anjing yang terlantar dan belakangan dia beri nama Goovi.
John dan Goovi menjadi anjing peliharaannya terdahulu.
Namun sebelum merawat anjing, Hesti ternyata lebih dahulu sudah memelihara kucing sebanyak 20 ekor di rumahnya di Pamulang, Tangsel 2016 atau 2015 lalu.
“Awalnya kucing dulu, baru kemudian ada John sama Goovi. Dulu makannya masih pakai makanan kucing, kalau ada yang berbagi rezeki baru saya kasih makanan anjing,” kata Hesti pada 26 Maret 2018 lalu.
Hesti pada dasarnya memang bukan pecinta anjing. Keputusannya memboyong John saat itu adalah murni karena ingin menolong semata sebagai mahluk Allah SWT.
Kini di tahun 2021, saat Hesti menetap di Tenjolaya, warga sekitar memprotes sikapnya yang memelihara banyak anjing.
Dan polisi telah memediasi Hesti Sutrisno dengan warga sekitar.
Salah satu hasil mediasinya, Hesti harus bersedia merelokasi 47 anjing yang dia pelihara saat ini di kediamannya.
“Jadi kemarin pas awalnya sih yang untuk 47 nggak keberatan, gitu. Bersedia lah, meskipun ya, nggak ngerti lah, tapi yang pasti bersedia untuk mengeluarkan,” kata Camat Tenjolaya, Farid Maruf, saat dihubungi, Selasa (16/3/2021).
Perihal kesepakatan merelokasi anjing juga disampaikan Kapolsek Ciampea Kompol Beben Susanto. Beben menyebut mediasi antara Hesti dan warga digelar pada 12 Maret 2021.
“Sudah dilakukan tanggal 12 Maret kemarin, hari Jumat, di Kecamatan Tenjolaya. Ya kalau ini sudah mulai ada titik terang bahwa Bu Hesti itu mau mengeluarkan anjingnya,” sebut Kompol Beben saat dihubungi terpisah. [Democrazy/pjst]