POLITIK

Bukan Megawati, Cak Nun Bongkar Siapa "Sosok Raksasa" di Belakang Jokowi

DEMOCRAZY.ID
Maret 16, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Bukan Megawati, Cak Nun Bongkar Siapa "Sosok Raksasa" di Belakang Jokowi

Bukan-Megawati-Cak-Nun-Bongkar-Siapa-Sosok-Raksasa-di-Belakang-Jokowi

DEMOCRAZY.ID - Budayawan sekaligus cendekiawan Islam, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menduga ada kekuasaan yang lebih tinggi dari Presiden Jokowi. 

Bahkan, sosok tersebut yang menurutnya memegang peranan penting dalam pengambilan kebijakan dan mengubah konstelasi kebangsaan. Lantas, siapa gerangan?


Dilansir dari video berjudul ‘Siapa di Belakang Jokowi dan Megawati yang Mengendalikan Mereka?’ di saluran Youtube Saeful Zaman.


Cak Nun menilai, bukan Jokowi, atau atasannya di PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menduduki kekuasaan tertinggi di Indonesia.


Melainkan, kata dia, ada sosok lain yang identitasnya belum diketahui hingga sekarang.


“Apakah Presiden Jokowi berkuasa? Tidak. Apakah Megawati berkuasa? Tidak. Apakah anak-anaknya Megawati berkuasa? Semakin tidak. Terus siapa yang sebenarnya berkuasa? Dia yang berkuasa tidak pernah muncul di media massa,” ujar Cak Nun, dikutip Selasa 16 Maret 2021.


“Jadi mereka membutuhkan ketidakpastian dari pelaku-pelaku di panggung ini, diadu domba sedemikian rupa,” lanjutnya.


Dia secara tak langsung membenarkan, bahwa gejolak politik yang terjadi di Tanah Air dipengaruhi oleh jaringan di luar negeri. 


Bahkan, pria yang dikenal kontroversial itu menilai, kelompok global tersebut menjadi salah satu pihak yang memegang kendali kekuasaan.


“Jadi nanti ada skala global internasional, terus nanti ada tajalinya yang agak regional nasional. Nah, mereka ini pokoknya kalau enggak Yahudi Timur, ya China Barat. Kira-kira seperti itu.”


“Nanti timeline-nya adalah lima tahun kemudian, sepuluh tahun ini, kita mengalami pertaruhan, Indonesia akan merangkak kembali, bangkit, menggeliat, atau malah hancur sama sekali dan menjadi bangsa jongos total di tahun 2024,” urainya.


Jika Jokowi benar tidak berkuasa penuh, maka sejumlah kebijakan yang dia putuskan bukan hanya bersumber dari dalam, melainkan juga dari luar. 


Namun, Cak Nun sekali lagi tak bisa memastikan, siapa sosok tersebut. 


Akan tetapi, yang pasti, sosok itu merupakan pemilik modal dengan kekayaan berlimpah.


“Siapakah mereka ini? Pasti ada lah, para konselasi, para pemilik modal. Baik di tingkat internasional, regional, maupun nasional. Nah, lapisan-lapisan itu juga bertarung satu sama lain.”


“Karena nanti yang diciptakan adalah sistem-sistem yang menguntungkan roti dan keranjang-keranjang mereka, dan bekerja sama dengan konselasi internasional,” tuturnya.


Cak Nun Mengaku Kasihan dengan Jokowi


Melalui penjelasan tersebut, Cak Nun hendak menyampaikan, bahwa apa yang kita ketahui tentang Indonesia masih sangat terbatas. 


Selama ini, kita mungkin mengira kekuasaan tertinggi dipegang oleh presiden. 


Namun, kenyataannya, ada sosok lain yang lebih kuat di baliknya.


“Indonesia ini bukan hanya sekadar yang kamu sangka, ada segmen-segmen, ada level-level, ada kader-kader yang menjadi faktor berubahnya Indonesia. Jangan pikir Indonesia berlangsung seperti yang kalian skenariokan,” tegasnya.


Namun demikian, alih-alih benci, dia justru kasihan terhadap Presiden Jokowi. 


Sebab, selama menjabat, dia berada di bawah tekanan berat. 


Sehingga, suara yang dia sampaikan bukan menjadi satu-satunya keputusan mutlak.


“Anda jangan benci Jokowi, jangan benci Mega, atau jangan benci siapapun yang seakan-akan berkuasa. Anda harusnya merasa kasihan dengan mereka,” kata Cak Nun. [Democrazy/hops]

Penulis blog