"Setelah saya cek di database Perbakin yang bersangkutan tidak terdaftar. Dia bukan anggota Perbakin," kata pemilik sapaan akrab Bamsoet itu kepada wartawan, Rabu (31/3).
Dia menerangkan, Kartu Tanda Anggota (KTA) yang diduga milik ZA yang beredar di media sosial ialah untuk keanggotaan klub menembak airsoft gun.
Menurutnya, Basis Shooting Club sebagaimana tertulis di KTA yang diduga milik ZA sudah tidak terdaftar lagi di Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbakin DKI Jakarta.
"Dan Basis Shooting Club sudah tidak tercatat lagi di Pemprov Perbakin DKI," ujar Ketua MPR itu.
Bamsoet menambahkan, untuk menjadi anggota Perbakin, seseorang harus ikut penataran dan tes keahlian.
Bamsoet kemudian memberi contoh kode spesifikasi jenis keanggotaan dalam Perbakin yakni TS (Tembak Sasaran), TR (Tembak Reaksi) dan B (Berburu).
"Ini contoh kartu Perbakin yang benar. Untuk menjadi anggota Perbakin harus ikut penataran dan test keahlian," ucap Bamsoet.
Sebelumnya, KTA Perbakin yang diduga milik ZA beredar di media sosial tak lama setelah seorang perempuan diduga melakukan penyerangan ke Mabes Polri dan tewas ditembak.
Dari rekaman CCTV sekitar yang merekam kejadian, seorang perempuan terlihat berbaju hijab mendatangi area di Rupatama Mabes Polri.
Dia kemudian terlihat menodongkan senjata, sebelum akhirnya dilumpuhkan oleh tembakan petugas.
Pantauan media, kejadian sekitar pukul 16.45 WIB. Dan, lokasi dari video yang beredar di dekat Rupatama Mabes Polri.
Sejumlah warga dan wartawan yang berada di sekitar lokasi sempat mendengar beberapa kali letupan yang diduga tembakan. [Democrazy/cnn]