AGAMA PERISTIWA

Zainal Anshori Sebut JAD Jadi Sayap FPI Lamongan, Munarman Merespon

DEMOCRAZY.ID
Februari 09, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
PERISTIWA
Zainal Anshori Sebut JAD Jadi Sayap FPI Lamongan, Munarman Merespon

Zainal-Anshori-Sebut-JAD-Jadi-Sayap-FPI-Lamongan-Munarman-Merespon

DEMOCRAZY.ID - Narapidana kasus terorisme Zainal Anshori mengaku Jamaah Ansharut Daulah (JAD) merupakan organisasi sayap FPI Lamongan. 

Zainal Anshori, yang merupakan amir JAD Nusantara, berafiliasi dengan FPI untuk memperkuat kegiatan amar ma'ruf nahi munkar.

Zainal Anshori saat ini tengah menjalani hukuman di LP Nusakambangan. Dalam video yang diterima, Selasa (9/2/2021), Zainal Anshori menjelaskan bagaimana awalnya FPI terafiliasi dengan kelompok JAD.


"Saya ingin sedikit menceritakan perjalanan kami yang mungkin kita mulai dari sekitar tahun 2005 sampai sekarang ini. Kegiatan yang pernah kami ikuti ketika pada tahun 2005 yaitu kegiatan yang berkaitan dengan amar ma'ruf nahi munkar. Memang sebelumnya amar ma'ruf nahi munkar sudah kita laksanakan kegiatan di Lamongan, tapi untuk memperlebar sayap dan memperkuat struktur ini, maka kita koneksi dan kita menyambung dengan FPI pada waktu itu," jelas Zainal Anshori.


Zainal Anshori, yang bernama lain Abu Fahry alias Qomaruddin, tergabung dengan FPI Cabang Lamongan, Jawa Timur, pada 2005-2008.


"Sehingga pada tahun 2005 kita resmi jadi sayap organisasi FPI. FPI dari Dewan Pimpinan Wilayah Kabupaten Lamongan," ucapnya.


Zainal Anshori mengungkap JAD menjadikan FPI sebagai 'organisasi sayap' karena memiliki kesamaan dalam kegiatan amar ma'ruf nahi munkar. 


Dia juga menyebut JAD akhirnya terkoneksi dengan Habib Rizieq Shihab, yang memberikan semangat untuk semakin giat dalam melakukan amar ma'ruf nahi munkar.


"Yang sudah maklum bagi kita, kegiatan FPI adalah kegiatan yang menitikberatkan pada kegiatan amar ma'ruf nahi munkar. Kalau amar ma'ruf kita mungkin mengajak pada orang terkait, tapi nahi munkar sebagaimana yang telah banyak diketahui oleh masyarakat bahwa FPI melakukan kegiatan nahi munkar dengan tidak jarang kita melakukan aksi-aksi keras di jalan, perlawanan kepada preman, kemudian menutup tempat kemaksiatan, misal perjudian, minuman keras, dan warung remang-remang, dan tidak jarang kita berbenturan dengan masyarakat sehingga kami distigma dengan organisasi keras, organisasi yang mengedepankan kekerasan. Sampai kemudian kami mendapat peringatan keras dari DPW. Sampai kemudian kami terhubung dengan Habib Rizieq, sehingga kami pernah beberapa kali melakukan kegiatan tablig akbar untuk memberikan semangat kepada kami di Lamongan dan masyarakat di Lamongan untuk semakin giat melakukan amar ma'ruf nahi munkar ini," paparnya.


Zainal-Anshori-Sebut-JAD-Jadi-Sayap-FPI-Lamongan-Munarman-Merespon


Zainal Anshori juga mengungkap alasan bahwa FPI saat itu memiliki visi untuk menegakkan syariat Islam di Indonesia. Zainal Anshori sendiri baru bergabung ke JAD pada 2014.


"Kemudian memang pada intinya, kami dari FPI juga mengusung keinginan untuk menegakkan syariat Islam, tapi dengan cara di mana FPI punya gaya tersendiri seperti itulah. Sampai kemudian tahun 2008 kami bertemu dengan salah satu ustaz, yaitu Ustaz Ahmad Abdurrahman, waktu itu kita mengikuti pertemuan itu di Surabaya--saya lupa tempatnya di mana--sehingga di situ kami ketemu dan mengikuti taklim," katanya.


Zainal Anshori mengklaim, sejak 2008 itu, FPI mengalami perubahan kepada manhaz tauhid dan jihad. 


Kegiatan ini semakin mengkristal dan menjadi pemahaman bahwa FPI ingin menegakkan syariat islam.


"Di situ titik perubahan kami dari FPI kepada manhaz tauhid dan jihad ini, sehingga pertemuan kami ditindaklanjuti dengan beberapa kali pertemuan dengan Ustaz Ahmad, baik itu tatap muka dan handphone, sehingga ini kita berjalan lama, sampai kemudian mengkristal menjadi sebuah pemahaman bagi kami dan ikhwan-ikhwan kami yang dulunya di FPI dan telah melakukan kegiatan-kegiatan yang di mana force-nya ingin menegakkan syariat Islam itu," paparnya.


Berbaiat ke Abu Bakar Al-Bhagdadi


Zainal Anshori kemudian mengungkap bagaimana awalnya FPI Lamongan berbaiat kepada pimpinan Islamic State of Syria and Iraq (ISIS) pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi.


"Sampai kemudian ada kabar yang sampai kepada kami tentang deklarasinya Daulah Islamiyah pimpinan Syekh Abu Bakar al-Baghdadi, yang di mana Daulah Islamiyah ini juga mengusung manhaz untuk menegakkan syariat islam melalui dakwah tauhid dan jihad, maka kami menggabungkan diri pada Daulah ini, sehingga terjadilah baiat kami kepada Syekh Abu Bakar waktu itu dengan beberapa ikhwan kami berbaiat yang dulunya di FPI ini," tuturnya.


Zainal Anshori menyampaikan beberapa ikhwan FPI yang sudah berbaiat ini sebagian besar sudah pernah berangkat ke Surian untuk melaksanakan amaliah.


"Dan di antara beberapa ikhwan yang berbaiat ini juga sudah kebanyakan sudah berangkat ke Suriah sampai hari ini juga dan kegiatan yang kita lakukan di JAD memang kami belum lama mengadakan kegiatan di JAD. Mungkin beberapa di antaranya adalah daulah-daulah manhaz kemudian ada beberapa kegiatan yang sifatnya olahraga kecil," katanya.


Sampai akhirnya Zainal Anshori, yang merupakan anggota FPI, kemudian ditunjuk menjadi Ketua JAD Jatim. Tidak lama berselang, ia juga ditunjuk sebagai Amir JAD Pusat.


"Dan ketika tahun 2015 akhir saya ditunjuk sebagai Ketua JAD Jatim sampai beberapa bulan, kemudian saya juga diamanati untuk jadi Amir JAD Jusat. Kegiatan tentu sebagaimana kegiatan yang kita lakukan seperti berkaitan dengan pembinaan untuk menyamakan manhaz sesama ansor daulah, pendukung-pendukung daulah ini, dan juga sedikit kegiatan yang berkaitan dengan persoalan fisik. Ini sekilas kegiatan kami dari FPI dari 2005 sampai sekarang ini dan beberapa perubahan yang terjadi pada kami," tandasnya.


Munarman Membantah


Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Sekretaris Umum FPI Munarman membantah pengakuan dari Zainal Anshori. Dia menyebut tidak pernah mengenal dan mengetahui Zainal Anshori.


"Saya nggak tahu dan nggak kenal. Dulu itu FPI Lamongan sudah lama dibekukan, bahkan sebelum saya jadi pengurus FPI," kata Munarman saat dihubungi, Selasa (9/2/2021).


Munarman pun menampik keberadaan FPI cabang Lamongan. Menurutnya, FPI Lamongan telah lama dibekukan sebelum dia tergabung dalam kepengurusan FPI.


"FPI Lamongan telah dibekukan sebelum JAD ada," sambung dia. [Democrazy/dtk]

Penulis blog