DEMOCRAZY.ID - Renovasi besar-besaran gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, mengungkap satu temuan yang mengejutkan. Tak banyak orang yang tahu kalau ada relief di Sarinah. Karya tersebut berada di ground floor, dalam sebuah ruang tertutup di belakang bekas gerai makanan cepat saji. Relief berukuran 12 x 3 meter menggambarkan petani, nelayan, dan perempuan yang membawa barang dagangan. Relief itu memantik teka-teki, mulai dari siapa pembuatnya hingga mengapa selama ini tersembunyi? Sempat muncul dugaan bahwa relief itu baru ditemukan. Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, meluruskan berbagai dugaan tentang relief tersebut. Menurut dia, relief itu sudah ada sejak dulu. "Relief ini bukan baru ditemukan. Memang sudah ada sejak gedung Sarinah berdiri," kata Fetty Kwartati seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Sabtu, 16 Januari 2021. Fetty Kwartati menjelaskan, relief tersebut merupakan bagian dari gedung Sarinah yang dibangun pada 1963 oleh Bung Ka
Teka-teki Relief Sarinah: Sudah Ada Sejak 1963, Menutupi Warisan Soekarno?
Januari 16, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Renovasi besar-besaran gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, mengungkap satu temuan yang mengejutkan. Tak banyak orang yang tahu kalau ada relief di Sarinah. Karya tersebut berada di ground floor, dalam sebuah ruang tertutup di belakang bekas gerai makanan cepat saji. Relief berukuran 12 x 3 meter menggambarkan petani, nelayan, dan perempuan yang membawa barang dagangan. Relief itu memantik teka-teki, mulai dari siapa pembuatnya hingga mengapa selama ini tersembunyi? Sempat muncul dugaan bahwa relief itu baru ditemukan. Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, meluruskan berbagai dugaan tentang relief tersebut. Menurut dia, relief itu sudah ada sejak dulu. "Relief ini bukan baru ditemukan. Memang sudah ada sejak gedung Sarinah berdiri," kata Fetty Kwartati seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Sabtu, 16 Januari 2021. Fetty Kwartati menjelaskan, relief tersebut merupakan bagian dari gedung Sarinah yang dibangun pada 1963 oleh Bung Ka