Adalah Ambroncius Nababan, seorang Ketua Pro Jokowi-Maruf Amin (Pro Jamin) yang melakukan hinaan rasis terhadap Pigai.
Dalam suatu unggahannya di media sosial, Ambroncius menyandingkan foto Pigai dengan primata besar.
Tak pelak postingan itu pun mendapat kecaman dari orang banyak.
Banyak kalangan yang mengecam dan menyatakan perbuatan yang dilakukan Ambroncius kelewatan dan bisa dipidana. Menanggapi hal itu, Ambroncius pun memberikan klarifikasinya.
Menurut Politikus Hanura tersebut, ia menghina Pigai karena tak senang Eks Komisioner Komnas HAM tersebut mempertanyakan keamanan vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat oleh pemerintah.
Dalam klarifikasinya, ia menyatakan tidak bermaksud menghina orang-orang Papua, apalagi berlaku rasis.
Parahnya, meski sudah memberikan penjelasan, dalam klarifikasinya itu, dia menegaskan, tindakan yang ia lakukan ditujukan kepada Pigai, bukan terhadap orang-orang Papua.
Hal tersebut bisa dipahami, hinaan tersebut memang secara sadar dilakukannya kepada Pigai, dan tidak ada penyesalan atas tindakan tersebut.
Berbahaya kalau hal seperti ini dimaklumi, Indonesia bisa kacau balau. Rasisme adalah hal yang bisa memecah belah bangsa dan negara. Ini bisa membuat semua orang tidak nyaman.
Dia harus diproses hukum, meski yang bersangkutan adalah kader partai koalisi pemerintah ataupun bos relawan pengusung Jokowi-Maruf.
Calon Kapolri terpilih, Komjen Listyo Sigit harus segera bertindak cepat, minimal saat ini Listyo masih di Bareskrim, setidaknya, masih punya wewenang untuk melakukan penindakan hukum terhadap Ambroncius. Nanti setelah resmi naik jadi Kapolri, akan lebih mudah lagi dalam memproses.
Komjen Listyo dalam paparannnya pada fit and proper test calon Kapolri pekan lalu menyatakan, tak boleh lagi ada anggapan hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Janji Listyo tersebut harus kita tagih bersama, apa yang dilakukan Ambroncius bukan hanya menghina Pigai sebagai insan manusia, ia menghina seluruh bangsa dan negara.
Dari apa yang dilakukan Ambroncius, sangat terlihat ia tidak memahami Pancasila, bahkan melecehkan Pancasila wabilkhusus terkait dengan kemanusiaan yang adil dan beradab dan persatuan Indonesia.
Gamblang sekali terlihat, yang Ambronius lakukan tidak beradab dan membahayakan persatuan Indonesia.
Jadi Pak Listyo, bisakah tunaikan janji? Atau yang terjadi hukum tajam ke bawah lucu ke atas? kita lihat sepak terjangnya. [Democrazy/rmol]