"Kalau saya lihat, pemda kan terdiri dari dua jabatan politik. Ada Pak Anies dan Pak Riza. Pak Riza ini kan sebagai wagub dari Gerindra. Jadi saya pikir kurang etis mengkritik kinerja gubernur, di saat wakilnya juga satu partai dengan beliau," kata Aziz saat dihubungi , Selasa (26/1).
Menurutnya, sebagai partai pengusung dan juga bagian dari pemerintahan DKI Jakarta, seharusnya pernyataan Ali disampaikan di internal partai, bukan di publik.
"Kalau mau kritik, kritik secara internal di Gerindra sendiri. Seperti apa. Jangan kritik di massa. Gak elok lah seperti itu," kata dia.
Lebih lanjut, ia menyatakan, PKS sebagai salah satu partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini akan konsisten untuk mendukung hingga masa jabatan berakhir.
"PKS ini tidak pernah punya gen pengkhianat. Kalau ngomong A, itu sampai akhir akan tetap A. Ini dari track record, perjalanan politik," kata pria yang juga Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.
Ali Lubis sendiri diketahui menyatakan tak akan menarik pernyataannya yang meminta Anies Baswedan mundur dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.
Ali menyampaikan kritik itu atas nama pribadi, bukan partai.
Namun Ali menerima teguran dari DPP Partai Gerindra sebagai evaluasi bagi dirinya sendiri.
"Ya, iya [tak akan menarik ucapan]. Kan, kalau itu secara pribadi. Nah, kalau soal itu [teguran] kita terima sebagai kader. Memang seperti itu mekanismenya," kata Ali, Selasa (26/1). [Democrazy/cnn]