KRIMINAL PERISTIWA

Komnas HAM Sebut 6 Pengawal FPI Nikmati Bentrok di Tol Cikampek

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Komnas HAM Sebut 6 Pengawal FPI Nikmati Bentrok di Tol Cikampek

Komnas-HAM-Sebut-6-Pengawal-FPI-Nikmati-Bentrok-di-Tol-Cikampek
DEMOCRAZY.ID - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik membeberkan data soal enam pengawal Rizieq Shihab yang bentrok dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek menikmati kejadian tersebut. 

Ini diketahui dari rekaman percakapan eks anggota Front Pembela Islam (FPI) itu. 


"Sebelum ada tembakan, ada suara yang kelihatan menikmati pergulatan itu, ketawa-ketawa dari voice note. Mereka tertawa-tawa bahwa mereka sudah bisa mengakali (polisi)," kata Ahmad Taufan Damanik dalam diskusi crosscheck from home medcom.id, Minggu (17/1). 


Taufan mengatakan polisi yang melakukan pengintaian terhadap rombongan Rizieq sejatinya telah tertinggal jauh. 


Namun, dua mobil milik pengawal Rizieq sengaja menunggu polisi untuk melakukan provokasi. 


"Ini yang di belakang tercecer (dua mobil pengawal Rizieq) kemudian saling senggol-senggolan (dengan mobil polisi). Voice note mengatakan bahasa-bahasa bahwa mereka (eks FPI) memang mau melakukan bertahan dan melawan," ungkap Taufan. 


Taufan menuturkan sempat terjadi kontak tembak antara polisi dengan eks anggota FPI. 


Dari rekaman percakapan eks anggota FPI, diketahui ada anggota yang menangis karena terkena tembakan. 


"Setelah ada tembakan, ada yang menangis karena terkena tembakan. Kemudian ada yang mengatakan serang balik," ujar dia. 


Dua eks anggota FPI meninggal akibat kontak tembak tersebut. 


Komnas HAM menilai insiden tembak menembak tersebut tidak bisa dikatakan sebagai pelanggaran HAM. 


"Karena tembak menembak terjadi, polisi tentu punya diskresi untuk melakukan tindakan seperti itu karena ada pihak lain yang melakukan provokasi dan tembakan," ungkap Taufan. 


Rekonstruksi mengungkap baku tembak antara laskar FPI dan polisi bermula dari gesekan di depan Hotel Novotel, Jalan Interchange, Karawang, Jawa Barat. 


Kendaraan polisi sempat dipepet mobil Toyota Avanza milik anggota FPI hingga ke pinggir jalan. 


Toyota Avanza itu langsung kabur setelah memepet mobil petugas. 


Kemudian, mobil Chevrolet Spin berisi enam anggota FPI dari arah belakang berhenti di depan kendaraan polisi. 


Empat anggota FPI keluar dari mobil. Mereka menenteng senjata tajam lalu memukul mobil polisi. 


Polisi lalu keluar dari mobil dan melepaskan tembakan peringatan. 


Tembakan ini membuat empat anggota FPI kembali ke dalam mobil. 


Dua orang yang berada di dalam mobil Chevrolet Spin melepaskan tiga tembakan ke arah mobil polisi saat melaju ke Jembatan Badami menuju Gerbang Tol Karawang Barat arah Cikampek. 


Baku tembak dan kejar-kejaran sempat terjadi di Jembatan Badami. 


Mobil Chevrolet Spin anggota FPI kemudian masuk Tol Jakarta-Cikampek menuju Rest Area KM 50. 


Mobil milik anggota FPI itu diadang saat keluar Rest Area KM 50. 


Sebanyak empat polisi mengempung mobil Chevrolet Spin tersebut. Empat anggota FPI ditangkap. Saat polisi memeriksa mobil, dua anggota FPI sudah tewas. 


Kedua anggota FPI itu diduga terluka saat insiden baku tembak di Jembatan Badami, Karawang, Jawa Barat. 


Sebanyak empat anggota FPI yang ditangkap tidak diborgol saat dibawa mobil polisi. 


Tiga anggota FPI duduk di kursi paling belakang dan satu anggota duduk di sebelah polisi di bagian tengah mobil. 


Saat mobil polisi melaju tak jauh dari Rest Area, tepatnya KM 51 Tol Jakarta-Cikampek, keempat anggota FPI itu mencoba merebut senjata api milik polisi. Aksi itu direspons dengan tembakan. [Democrazy/MI]

Penulis blog