Penyitaan dua kapal tersebut dilatarbelakangi dugaan pengiriman minyak secara ilegal.
Melansir laman Reuters, juru bicara penjaga pantai Wisnu Pramandita mengatakan bahwa kapal tanker pertama kali dideteksi pada Sabtu, 23 Januari 2021. Kapal tersebut kemudian menyembunyikan identitas mereka.
“Tanker, pertama kali terdeteksi pada pukul 5.30 pagi waktu setempat menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional,” ujar Wisnu menerangkan.
“Mereka juga mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio,” katanya.
Wisnu mengatakan bahwa kapal-kapal Iran tersebut tertangkap basah sedang mentransfer minyak dari MT Horse ke MT Freya ketika mereka ditemukan oleh pihak berwenang.
Proses transfer minyak yang dilakukan kedua kapal tersebut meninggalkan jejak berupa tumpahan minyak di sekitar kapal tanker penerima.
Sebanyak 61 awak kapal dari kedua kapal telah ditahan oleh pihak yang berwajib.
Atas peristiwa tersebut, Iran langsung meminta klarifikasi serta informasi dari Indonesia.
Dilansir dari laman Al Jazeera, juru bicara kementerian luar negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan Iran telah mendengar rincian yang kontradiktif tentang penyitaan kapal MT Horse.
“Tapi ini adalah masalah teknis dan hal semacam ini sering terjadi di dunia perkapalan,” kata Saeed.
Saeed mengatakan Pelabuhan dan Organisasi Maritim Iran dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Iran tengah menindaklanjuti masalah tersebut.
Nantinya informasi lebih lanjut terkait perkembangan penyelidikan peristiwa tersebut akan selalu dikabarkan kepada masyarakat.
Perlu diketahui, Organisiasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan transportasi.
Kru memiliki kewenangan untuk mematikan perangkat tersebut jika berada dalam keadaan bahaya, seperti pembajakan atau bahaya lainnya.
Akan tetapi transponder sering kali ditutup untuk menyembunyikan lokasi kapal ketika melakukan kegiatan ilegal.
Sebelumnya, ada dua kapal tanker yang diamankan di lepas pantai Singapura. Kedua kapal tersebut membawa 2 juta barel minyak di awal bulan Januari ini.
Dari data yang berhasil dipantau, kedua kapal tersebut merupakan dari Refinitiv Eikon.
Very Large Crude Carrier (VLCC) MT Horse, milik National Iranian Tanker Company (NITC) diketahui hampir terisi penuh dengan minyak, sementara VLCC MT Freya, yang dikelola Shanghai Future Ship Management Co kosong.
Pihak NITC pun belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar terkait penemuan tersebut. [Democrazy/pkry]