DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima suntik vaksin Covid-19 dosis kedua, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/1/2021) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro yang memandu pun lalu mewawancarai Jokowi. “Sama dengan yang dilakukan dua minggu lalu, tidak terasa,” ujarnya. Jokowi menyatakan, pada suntik vaksin Covid-19 dosis pertama, ia merasakan pegal-pegal. “Kalau sekarang saya kira juga sama saja. Saya juga sudah aktivias kemana-mana,” sambungnya. Reisa lalu menanyakan realisasi vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang sampai saat ini dinilai masih rendah. Jokowi menyatakan bahwa vaksinasi ini masih memasuki tahap awal. Sampai saat ini, kata Presiden, sudah kurang lebih 250 ribu tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan suntik vaksin. “Tetapi sehari dua hari ini melonjaknya cukup tajam. Jadi, sehari bisa 50 ribu,” terangnya. Presiden menyebut bahwa saat ini sudah ada 30 ribu vaksinator di kurang lebih 10 ribu puskesmas dan rumah-r
Jokowi Ditanya dr Reisa: Realisasi Vaksinasi Nakes kok Masih Rendah?
Maret 12, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima suntik vaksin Covid-19 dosis kedua, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/1/2021) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro yang memandu pun lalu mewawancarai Jokowi. “Sama dengan yang dilakukan dua minggu lalu, tidak terasa,” ujarnya. Jokowi menyatakan, pada suntik vaksin Covid-19 dosis pertama, ia merasakan pegal-pegal. “Kalau sekarang saya kira juga sama saja. Saya juga sudah aktivias kemana-mana,” sambungnya. Reisa lalu menanyakan realisasi vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang sampai saat ini dinilai masih rendah. Jokowi menyatakan bahwa vaksinasi ini masih memasuki tahap awal. Sampai saat ini, kata Presiden, sudah kurang lebih 250 ribu tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan suntik vaksin. “Tetapi sehari dua hari ini melonjaknya cukup tajam. Jadi, sehari bisa 50 ribu,” terangnya. Presiden menyebut bahwa saat ini sudah ada 30 ribu vaksinator di kurang lebih 10 ribu puskesmas dan rumah-r