Khususnya dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.
Begitu tegas Jurubicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak menjawab teguran dari Ketua Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI LaNyalla Mahmud Mattalitti terkait dengan pelanggaran batas wilayah yang dilakukan kapal sebuah kapal survei milik Republik Rakyat China.
Bagi LaNyalla, masuknya kapal yang diidentifikasi bernama Xiang Yang Hong 03 ke Selat Sunda dengan mematikan Automatic Identification System (AIS) pada Rabu malam (13/1) merupakan warning bagi pertahanan negara dalam menghadapi ancaman dari luar negeri di kawasan laut.
“Menteri Pertahanan sejak awal komit untuk memperkuat pertahanan laut, terutama alutsista TNI AL,” tegas Dahnil, Minggu (17/1).
Sementara menanggapi masuknya kapal China tersebut ke wilayah NKRI, Dahni menegaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintah melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
Di mana saat ada kapal yang terdeteksi masuk, Bakamla langsung melakukan penindakan.
“Prosedurnya sudah jelas ketika terdeteksi ada kapal China yang masuk ke wilayah kita, Bakamla yang memang bertanggung jawab melakukan pengamanan di laut langsung melakukan intercep dan mengusir kapal tersebut,” ujarnya.
“Jadi semuanya sudah dilakukan dengan baik sesuai prosedur yang berlaku,” demikian mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu. [Democrazy/rmol]