DEMOCRAZY.ID - Beredar pesan di media sosial bahwa vaksinasi Presiden Joko Widodo gagal dan harus diulang. Tulisan itu menyatakan injeksi vaksin Sinovac seharusnya intramuskular (menembus otot) sehingga penyuntikkannya harus dilakukan dengan tegak lurus (90 derajat). Namun, Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban mengatakan pendapat tersebut tidak benar. “Menyuntik itu tidak harus selalu tegak lurus dengan cara intramuskular," kata Zubairi saat dihubungi, Ahad (17/1). "Secara teoritis memang logikanya dalam urutannya kulit, sub kutan di bawah kulit, lalu masuk ke otot. Kata orang yang komentar jika posisinya miring tidak masuk ke otot, tapi ternyata tidak seperti itu,” kata dia. Menurut dia, ada penelitian yang membantah terkait injeksi intramuskular. Penelitian berjudul "Mitos Injeksi Intramuskular Sudut 90 Derajat" ditulis oleh DL Katsma dan R Katsma dan diterbitkan di National Library of Medicine pada edisi Januari-Februari 2000. Dilansir dalam laman Natio...
DEMOCRAZY.ID - Beredar pesan di media sosial bahwa vaksinasi Presiden Joko Widodo gagal dan harus diulang. Tulisan itu menyatakan injeksi vaksin Sinovac seharusnya intramuskular (menembus otot) sehingga penyuntikkannya harus dilakukan dengan tegak lurus (90 derajat). Namun, Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban mengatakan pendapat tersebut tidak benar. “Menyuntik itu tidak harus selalu tegak lurus dengan cara intramuskular," kata Zubairi saat dihubungi, Ahad (17/1). "Secara teoritis memang logikanya dalam urutannya kulit, sub kutan di bawah kulit, lalu masuk ke otot. Kata orang yang komentar jika posisinya miring tidak masuk ke otot, tapi ternyata tidak seperti itu,” kata dia. Menurut dia, ada penelitian yang membantah terkait injeksi intramuskular. Penelitian berjudul "Mitos Injeksi Intramuskular Sudut 90 Derajat" ditulis oleh DL Katsma dan R Katsma dan diterbitkan di National Library of Medicine pada edisi Januari-Februari 2000. Dilansir dalam laman Natio...