Demikian dikatakan aktivis Katolik Aloysius Hartono dalam pernyataan yang beredar di whatsApp Group (WAG).
Kata Aloysius orang-orang new FPI (Front Persaudaraan Islam ) turut hadir bahkan terdepan di banyak lokasi bencana alam untuk memberikan bantuan.
“Mereka hadir di Mamuju, mereka hadir di Kalimantan Selatan, mereka hadir di Sumedang, Cianjur dan banyak lagi lokasi bencana, walaupun tidak dibiayai oleh pemerintah, bahkan sudah tidak punya nomor rekening lagi untuk menggalang dana karena sudah dibekukan oleh PPATK,” ungkapnya.
Menurut Aloysius, new FPI membantu korban bencana alam, tanpa membeda-bedakan suku, agama dan latar belakang apapun.
“Sungguh… Sebagai umat Katolik saya iri. Andai saja ada kelompok umat Katolik yang aktif membantu umat seperti New FPPI ini, tentu saya sangat bangga. Namun bagi saya, siapapun yang melakukan kebaikan apalagi membantu korban bencana alam, harus kita dorong dan apresiasi, karena memang itulah yang diajarkan dalam Alkitab,” ungkapnya.
Aloysius mempersilahkan bagi pihak yang belum tahu untuk mengecek fakta ini, bahwa orang-orang FPI baru saat ini sedang berjibaku memberikan bantuan di banyak lokasi bencana.
“Karena itu saya tak habis pikir… bila masih ada orang yang membenci FPI. Lihatlah saat ini New FPI aktif membantu korban bencana alam dimana-mana, dan mereka membantu tanpa membeda-bedakan suku, agama dan asal usul apapun. Hal ini sebetulnya juga telah rutin dilakukan saat mereka masih bernama Front Pembela Islam, atau saya sebut saja old FPI,” jelasnya.
Menurut Aloysius, pihak yang mengecam FPI, justru tidak memberikan bantuan apa-apa untuk rakyat Indonesia yang ditimpa kemalangan.
New FPI lebih baik dari kebanyakan pembencinya. Hal ini tak bisa kita pungkiri.
“Apapun agama dan keyakinan kita, mari jauhi dendam dan kebencian, saatnya kita berangkulan demi untuk kebaikan bangsa ini ke depan supaya mampu melewati segala permasalahannya,” pungkasnya. [Democrazy/suaranas]