DEMOCRAZY.ID - Sebanyak 9.000 anak meninggal dari ibu yang belum menikah di sebuah “rumah brutal” yang dijalankan Gereja Katolik pada abad ke-20. Secara total, 15 persen dari 57.000 anak di 18 institusi yang diselidiki oleh Komisi Ibu dan Bayi Rumah Tangga meninggal antara tahun 1922 dan 1998. Komisi independen mengatakan institusi atau rumah-rumah tersebut memberikan perlindungan bagi para ibu ketika mereka tidak punya tempat lain untuk berlindung. Namun para wanita itu menghadapi siksaan emosional yang mengerikan di tangan para biarawati. Mereka dipaksa bekerja kasar dan mendapatkan beberapa julukan kasar serti “orang berdosa”, “kotoran” dan “bibit setan”. Komisi mengatakan angka kematian yang tinggi di antara bayi menjadi ciri yang paling mengganggu dari lembaga-lembaga ini. Pada tahun 1945 dan 1946, angka kematian di antara bayi di panti jompo hampir dua kali lipat dari rata-rata nasional untuk anak yang lahir di luar pernikahan. Penyelidikan ini dilakukan enam tahun lal...
DEMOCRAZY.ID - Sebanyak 9.000 anak meninggal dari ibu yang belum menikah di sebuah “rumah brutal” yang dijalankan Gereja Katolik pada abad ke-20. Secara total, 15 persen dari 57.000 anak di 18 institusi yang diselidiki oleh Komisi Ibu dan Bayi Rumah Tangga meninggal antara tahun 1922 dan 1998. Komisi independen mengatakan institusi atau rumah-rumah tersebut memberikan perlindungan bagi para ibu ketika mereka tidak punya tempat lain untuk berlindung. Namun para wanita itu menghadapi siksaan emosional yang mengerikan di tangan para biarawati. Mereka dipaksa bekerja kasar dan mendapatkan beberapa julukan kasar serti “orang berdosa”, “kotoran” dan “bibit setan”. Komisi mengatakan angka kematian yang tinggi di antara bayi menjadi ciri yang paling mengganggu dari lembaga-lembaga ini. Pada tahun 1945 dan 1946, angka kematian di antara bayi di panti jompo hampir dua kali lipat dari rata-rata nasional untuk anak yang lahir di luar pernikahan. Penyelidikan ini dilakukan enam tahun lal...