Shabri menjelaskan kejadian tersebut bermula saat Rizieq bersama keluarganya hendak menuju acara pengajian subuh yang digelar khusus keluarga inti di wilayah yang tak disebutkan namanya pada Senin dini hari.
"Bahwa semalam IB HRS [Imam Besar Habib Rizieq Shihab] dengan keluarga termasuk cucu yang masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi," kata Shabri dalam keterangan resminya.
Tiba-tiba, rombongan Rizieq itu diadang oleh orang tak dikenal di tengah perjalanan menuju lokasi. Ia menduga mereka merupakan bagian dari operasi penguntitan Rizieq.
"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," kata Shabri.
Shabri mengatakan orang-orang yang mengadang rombongan itu melakukan penembakan dan penculikan terhadap satu mobil yang berisi enam orang laskar.
Sampai saat ini, kata dia, mereka yang diculik tersebut masih tak diketahui keberadaannya.
"Kami mohon doa, agar satu mobil yang tertembak berisi 6 orang laskar yang diculik agar diberi keselamatan," kata dia.
Di sisi lain, Shabri tak menyebut kondisi Rizieq dan keluarganya usai insiden tersebut.
Ia menegaskan pihaknya tak akan membeberkan di mana lokasi Rizieq dan keluarganya saat ini.
Hal itu bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan keluarga Rizieq.
"Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih enam orang laskar yang hilang diculik," kata Shabri.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan bentrokan tersebut menewaskan enam orang yang diduga pendukung Rizieq.
Menurutnya, massa menyerang petugas yang sedang melakukan penyelidikan terkait rencana pemeriksaan Rizieq pada hari ini.
Dalam keterangannya, polisi menyatakan berdasarkan hasil identifikasi bentrok terjadi dengan laskar khusus. Polisi juga tidak menyebut Rizieq berada dalam rombongan. [Democrazy/cnn]