KRIMINAL PERISTIWA

Pengamat: Penembakan 6 Laskar FPI Diduga Menekan HRS Agar Tak Buka Isi Perjanjian dengan BIN

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Pengamat: Penembakan 6 Laskar FPI Diduga Menekan HRS Agar Tak Buka Isi Perjanjian dengan BIN

Pengamat: Penembakan 6 Laskar FPI Diduga Menekan HRS Agar Tak Buka Isi Perjanjian dengan BIN
DEMOCRAZY.ID - Penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) diduga untuk menekan Habib Rizieq Syihab (HRS) untuk tidak membuka isi perjanjian dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

Demikian dikatakan pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Senin (7/12/2020). 


“Perjanjian BIN dengan HRS sudah ada di Arab Saudi yang sudah diterjemahkan HRS sendiri ke bahasa arab,” ungkapnya.


Kata Amir Hamzah, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed al-Thaqafi mengatakan, HRS tidak pernah melanggar hukum selama tinggal Mekkah. 


“Dubes Essam mengatakan, HRS selama di Arab Saudi diperlakukan sama seperti muslim lainnya tidak overstay sebagaimana tudingan pejabat Indonesia,” paparnya. 


Amir Hamzah mengatakan, kalaupun BIN melakukan Operasi Delima yang selama ini beredar di media sosial mempunyai target terhadap HRS. 


“Bisa juga tertembaknya enam laskar FPI ini ada kaitannya dengan operasi Delima yang terbongkar dan anggotanya terpublikasi,” jelas Amir Hamzah.


Ia mengingatkan, kondisi bangsa Indonesia yang muncul kegaduhan tidak bisa dilepaskan pengaruh Partai Komunis Cina (PKC) di Indonesia. 


“PKC mempunyai kerja sama dengan partai politik (parpol) di Indonesia. Anggota DPR yang berasal dari parpol yang mempunyai kerja sama dengan PKC tidak berpihak kepada rakyat,” ungkapnya.


Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman menduga enam orang anggota Laskar Pembela Islam (LPI), dibantai hingga tewas di suatu tempat yang hingga kini masih misteri. 


Menurut Munarman, dirinya sudah mengecek di sekitar pintu Tol Karawang Timur tidak ada keramaian ataupun evakuasi jenazah orang yang tewas tertembak.


Artinya, kata Munarman, tidak ada peristiwa tembak-menembak sebagaimana disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. 


“Semalam saya sampe jam tiga (pagi) sudah ngecek dengan teman-teman yang di lapangan, tidak ada jenazah di situ, tidak ada keramaian di situ, yang ada justru petugas aparat setempat yang ada di lokasi yang diperkirakan di sekitar pintu tol Karawang Timur,” ucapnya saat jumpa pers di Sekretariat DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). [Democrazy/suaranas]

Penulis blog