Awalnya, Sekretaris Umum (Sekum) FPI Munarman bercerita bahwa pada Jumat (4/12/2020), Habib Rizieq diintai beberapa orang tak dikenal. Munarman tak menyebut nama institusi, tapi memastikan bahwa itu adalah lembaga negara.
"Memang ada beberapa pengintai, di pondok pesantren Habib Rizieq Shihab, hari Jumat itu, ada beberapa pengintai yang ditugaskan oleh institusi resmi negara. Saya tidak mau sebut, yang ditugaskan 24 jam," ucap Munarman.
Munarman menyebut bahwa penjaga pesantren Habib Rizieq di Megamendung, Bogor, menangkap pengintai tersebut. Identitas pengintai pun telah diketahui.
"Ada komunikasi antara laskar penjaga markas syariah Megamendung, dengan para pengintai. Ada tiga orang berhasil dikomunikasikan, dan kita dapat semua data-data. Identitas kita dapat, dan ternyata pengintai bukan hanya di Megamendung, tapi Petamburan... dan Sentul, yang sempat ada aksi demonstrasi di situ," ujarnya.
Dengan alasan-alasan itu, Munarman menyebut Habib Rizieq telah diintai sejak kepulangan dia dari Arab Saudi pada 10 November 2020.
"Artinya, yang mau saya sampaikan. Habib Rizieq Shihab sejak kepulangan diintai secara ketat, oleh 30 orang. Masing-masing 10 orang di Petamburan, 10 orang Megamendung, 10 orang di Sentul," ujar Munarman.
Munarman lalu bercerita saat peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek. Dia menyebut Habib Rizieq dan rombongan melakukan perjalanan untuk pengajian keluarga. Habib Rizieq bersama keluarga, dikawal oleh laskar. Total ada 8 mobil dalam rombongan tersebut.
"Hari Minggu (6/12) pukul 22.30, beliau meninggalkan lokasi Sentul untuk menuju ke tempat pengajian keluarga inti. Pengajian ubuh, tidak libatkan pihak mana-mana, dengan empat keluarga, ada istri, anak, ada menantu. Artinya, ada perempuan di mobil itu, ada cucu beliau, dua orang masih bayi, tiga orang balita, di rombongan Habib Rizieq ada balita. Bayi satu tahun dan ada balita," kata Munarman.
Munarman menyebut ada satu mobil menguntit sejak dari Sentul. Kemudian, pengawal Habib Rizieq langsung melindungi Habib Rizieq.
"Dalam perjalanannya, pukul 12.30 WIB atau setengah satu malam. Keluarga menggunakan 4 kendaraan roda empat, dikawal 4 mobil juga. Di perjalanan ada orang menguntit sejak keluarnya beliau, dari Sentul itu. Terus dikuntit dan akhirnya penguntit memotong. Entah apa tujuannya. Kita sebut, apakah dia petugas resmi atau bukan, karena dia tidak berseragam. Berusaha memotong rombongan dan setop kendaraan, dan pengawal bereaksi untuk melindungi Imam Besar Habib Rizieq Shihab. Itu normal karena mereka bertugas untuk mengawal," katanya.
Pernyataan Lengkap Kapolda Metro Jaya
Enam dari sepuluh pengikut Habib Rizieq Shihab tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dini hari tadi. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan penembakan tersebut dilakukan lantaran mereka melakukan penyerangan terhadap polisi.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal sebanyak 6 orang," kata Fadli Imran, yang didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Berikut ini pernyataan lengkap Kapolda Metro Jaya:
Sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB
Berawal dari informasi ada pengerahan massa ada saat MRS dilakukan pemeriksaan di PMJ dari berbagai sumber, termasuk rekan media mungkin dengar berita melalui WAG bahwa ada pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya.
Terkait hal tersebut, kami kemudian melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut. Dan ketika anggota PMJ mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet, lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam sebagaimana yang rekan-rekan lihat di depan ini,
Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal sebanyak 6 orang.
Saya ulangi terhadap kelompok MRS yang menyerang anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak 6 orang.
Untuk kerugian yang dialami petugas adalah sebuah kendaraan yang rusak karena dipepet serta terkena tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan.
Pada kesempatan ini, kami mengimbau kepada saudara MRS agar mematuhi hukum, memenuhi panggilan penyidik dalam rangka pemeriksaan. Apabila saudara MRS tidak memenuhi panggilan, kami tim penyidik akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum selanjutnya, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Selanjutnya kami, saya dan Pangdam Jaya, mengimbau kepada saudara MRS dan pengikutnya untuk tidak menghalang-halangi proses penyidikan. Karena tindakan tersebut adalah tindakan yang melanggar hukum dan dapat dipidana, dan apabila tindakan menghalang-halangi petugas membahayakan keselamatan jiwa petugas, kami, saya, bersama Pangdam Jaya tidak akan ragu untuk melakukan tindakan yang tegas. [Democrazy/detik]