Saat menggelar konferensi pers di Markar FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, suara Munarman terdengar bergetar.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un atas syahidnya enam orang laskar kami saat sedang melakukan tugas pengawalan kepada pimpinan kami yaitu Imam Besar Habib Rizieq Syihab," ucap Munarman.
Munarman menegaskan saat insiden maut itu terjadi tidak ada aksi tembak menembak seperti disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Pasalnya, Laskar FPI tidak memiliki senjata api.
"Yang ada itu penembakan, bukan tembak menembak," imbuhnya.
Munarman menyebut kematian enam orang Laskar FPI tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.
Karenanya, ia akan menempuh seluruh upaya hukum atas kasus tersebut.
"Karena ini aparat negara yang melakukan, maka hal ini pelanggaran HAM berat. Kita akan berupaya (melapor ke Komnas HAM)," tutupnya. [Democrazy/okz]