DEMOCRAZY.ID - Perebutan kursi untuk menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2020 kian memanas. Persaingan anatara Donald Trump dan Joe Biden pun semakin mendekati akhirnya. Setelah Joe Biden mengungguli perolehan suara Pemilu 2020 dari Donald Trump, presiden pertahana AS tersebut sempat meminta penghentian penghitungan suara di beberapa negara bagian. Pasalnya, Donald Trump merasa adanya kecurangan yang dilakukan oleh lawannya, Joe Biden. Dari hasil pemantauan hingga, Jumat, 6 November 2020 pagi, Joe Biden masih memimpin perolehan suara dengan suara electoral vote sebanyak 264. Joe Biden hanya membutuhkan sebanyak enam suara lagi untuk memastikan dirinya sebagai Presiden AS yang baru. Namun dari ketatnya persaingan menuju Gedung Putih tersebut, pernahkah kalian bayangkan berapa besar gaji Presiden Amerika yang akan diterima oleh pemimpin negara adidaya tersebut? Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel, "Donald Trump Ngotot Ingin
DEMOCRAZY.ID - Perebutan kursi untuk menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2020 kian memanas. Persaingan anatara Donald Trump dan Joe Biden pun semakin mendekati akhirnya. Setelah Joe Biden mengungguli perolehan suara Pemilu 2020 dari Donald Trump, presiden pertahana AS tersebut sempat meminta penghentian penghitungan suara di beberapa negara bagian. Pasalnya, Donald Trump merasa adanya kecurangan yang dilakukan oleh lawannya, Joe Biden. Dari hasil pemantauan hingga, Jumat, 6 November 2020 pagi, Joe Biden masih memimpin perolehan suara dengan suara electoral vote sebanyak 264. Joe Biden hanya membutuhkan sebanyak enam suara lagi untuk memastikan dirinya sebagai Presiden AS yang baru. Namun dari ketatnya persaingan menuju Gedung Putih tersebut, pernahkah kalian bayangkan berapa besar gaji Presiden Amerika yang akan diterima oleh pemimpin negara adidaya tersebut? Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel, "Donald Trump Ngotot Ingin