DEMOCRAZY.ID - Ketidakhadiran pentolan KAMI Gatot Nurmantyo dalam acara Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan RI Tahun 2020 di Istana Negara hari ini dinilai sudah tepat. Menurut analis Politik Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, eks Panglima TNI itu justru bisa bunuh diri apabila tetap memaksakan hadir. "Kalau Gatot hadir bisa bunuh diri bagi beliau. Bisa men-downgrade citra dan menghancurkan sendiri cita-cita perjuangannya," kata Pangi dihubungi Suara.com, Rabu (11/11/2020). Cita-cita Gatot yang dimaksud Pangi ialah perjuangan Gator yang memilih untuk menjaga, mengingatkan dan mengkoreksi jalannya kiblat bangsa di saat partai oposisi sudah tak bisa diharapkan. Sehingga ketidakhadirannya di Istana dinilai dapat menjaga sikap dan tujuan Gatot mengenai hal tersebut. "Jadi ini saya pikir adalah sikap dan keputusan yang tepat, beliau tentu saja sudah mempertimbangkan dan mengkalkulasi mudarat dan keuntungannya kalau hadir di Istana menerima penghargaan tersebut,
DEMOCRAZY.ID - Ketidakhadiran pentolan KAMI Gatot Nurmantyo dalam acara Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan RI Tahun 2020 di Istana Negara hari ini dinilai sudah tepat. Menurut analis Politik Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, eks Panglima TNI itu justru bisa bunuh diri apabila tetap memaksakan hadir. "Kalau Gatot hadir bisa bunuh diri bagi beliau. Bisa men-downgrade citra dan menghancurkan sendiri cita-cita perjuangannya," kata Pangi dihubungi Suara.com, Rabu (11/11/2020). Cita-cita Gatot yang dimaksud Pangi ialah perjuangan Gator yang memilih untuk menjaga, mengingatkan dan mengkoreksi jalannya kiblat bangsa di saat partai oposisi sudah tak bisa diharapkan. Sehingga ketidakhadirannya di Istana dinilai dapat menjaga sikap dan tujuan Gatot mengenai hal tersebut. "Jadi ini saya pikir adalah sikap dan keputusan yang tepat, beliau tentu saja sudah mempertimbangkan dan mengkalkulasi mudarat dan keuntungannya kalau hadir di Istana menerima penghargaan tersebut,