AGAMA POLITIK

Pengamat Intelijen Lakukan Analisa Kepulangan Habib Rizieq, Hasilnya Mengejutkan, Jangan Kaget!

DEMOCRAZY.ID
November 06, 2020
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Pengamat Intelijen Lakukan Analisa Kepulangan Habib Rizieq, Hasilnya Mengejutkan, Jangan Kaget!

Pengamat Intelijen Lakukan Analisa Kepulangan Habib Rizieq, Hasilnya Mengejutkan, Jangan Kaget!
DEMOCRAZY.ID - Rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) dari Arab Saudi ke Indonesia menjadi isu hangat yang diperbincangkan.

Apalagi ditambah kabar bahwa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu akan memimpin revolusi di Indonesia.


Menanggapi hal itu, pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta menilai bahwa kepulangan HRS kecil kemungkinan akan benar-benar melakukan revolusi.


Hanya saja, ia meyakini bahwa Habib Rizieq akan menjadi penyeimbang.


Sebab, HRS merupakan tokoh sentral dan bisa menggerakkan gelombang massa dengan jumlah ratusan ribu orang.


Demikian disampaikan Stanislaus Riyanta dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/11/2020).


“Karena kepulangan HRS dan arah politik yang mengerucut ketokohan pada HRS maka aksi-aksi akan lebih kuat. Pemerintah akan mempunyai mitra penyeimbang yang kuat,” ulasnya.


Ia menyebut, HRS merupakan satu-satunya fgur yang kuat untuk membela semua kepentingan rakyat.


“Jika benar-benar pulang ke Indonesia, maka HRS bisa menjadi figur yang kuat di Indonesia, mengingat figur yang ada saat ini belum ada yang menonjol,” pungkas Stanislaus.


Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyebut tidak khawatir dengan rencana Habib Rizieq Shihab melakukan revolusi setelah pulang ke Indonesia.


Mahfud menyebut pemerintah tidak pernah membahas secara khusus terkait revolusi Habib Rizieq.


“Gak, terus terang pemerintah tidak pernah membahas itu secara khusus. Kita gak anggap itu serius,” kata Mahfud MD, dikutip dari channel Youtube CokroTV, Rabu (4/11).


Mahfud membandingkan Rizieq Shihab dengan pemimpin Revolusi Iran, Ayatullah Khomeini.


Habib Rizieq dianggap bukan orang suci seperti Ayatullah Khomeini.


Ketika hendak pulang dari pengusiannya di Paris, Khomeini meminta pendukungnya untuk menyambut dan melakukan revolusi.


“Rizieq Shihab itu bukan Khomeini. Kalau Khomeini mau pulang dari Paris menyuruh rakyatnya menyambut karena Khomeini orang suci,” kata Mahfud. [Democrazy/pjst]

Penulis blog