Aziz mengaku pihaknya juga tak ingin serampangan menuding pencopotan baliho Rizieq dilakukan oleh prajurit TNI.
"Kita positif thinking tidak mau bernarasi panjang-panjang, akan tetapi ini bagian dari dugaan kami gitu kan, itu bagian dari operasi intelijen untuk membuat seolah-olah umat Islam yang pro dengan Habib Rizieq supaya benci dengan TNI," kata Rizieq lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/11).
Aziz mengatakan pihaknya saat ini masih meyakini pencopotan tersebut bukan dilakukan anggota TNI. Ia menduga ada pihak-pihak yang mengatasnamakan TNI dalam melakukan aksi tersebut.
Pihak FPI, kata Aziz, juga belum memikirkan langkah selanjutnya sekalipun peristiwa pencopotan itu benar dilakukan oleh aparat TNI. Menurutnya, DPP FPI juga belum membicarakan kejadian tersebut.
"Saya enggak bisa mengambil langkah lebih maju dibanding DPP FPI. Jadi kita masih bisa menunggu nanti perkembangannya," kata dia.
Sejumlah warga berpakaian loreng menyerupai seragam TNI mencopot baliho raksasa Rizieq diduga terjadi di Kelurahan Jatimakmur, Kota Bekasi. Kejadian itu terekam dalam sebuah video yang kini viral di media sosial.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan mengenai motif, tujuan, dan instruksi terkait pencopotan baliho itu.
Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI Mayor Jendral Achmad Riad belum memberikan respons terkait peristiwa itu.
Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel (Inf) Refki Efriandana Edwar juga belum bisa berbicara banyak terkait peristiwa tersebut.
"Nanti saya cek dulu ya, kebetulan saya masih sedang ada rapat dari APIP inspektorat tentang program kerja kita," kata Riefki melalui pesan singkat, Kamis (19/11). [Democrazy/cnn]