DAERAH PERISTIWA

Ngeri! Sejoli Niat Selingkuh, Digiring Roh Gaib ke Desa yang Terkubur Tahun 2019

DEMOCRAZY.ID
November 16, 2020
0 Komentar
Beranda
DAERAH
PERISTIWA
Ngeri! Sejoli Niat Selingkuh, Digiring Roh Gaib ke Desa yang Terkubur Tahun 2019

Ngeri! Sejoli Niat Selingkuh, Digiring Roh Gaib ke Desa yang Terkubur Tahun 2019
DEMOCRAZY.ID - “Di kawasan Cisolok, Sukabumi memang terdapat banyak lokasi yang terkenal angker,” kata Jais (46).

Pria yang puluhan tahun malang-melintang di jalan, sering menghantar tamu menuju pelosok Sukabumi ini ternyata memiliki banyak cerita misteri.


“Mau bagaimana lagi, Mas. Hidup saya di jalan, kerjaan saya menghantar pelanggan. Tengah malam menerjang hutan. Ya, banyaklah menemui keanehan,” tutur Jais.


Jais sering menghantar tamu dari kota Jakarta menuju beberapa desa adat yang berlokasi di kawasan Hutan Nasional Taman Halimun-Salak.


Memang di kawasan tersebut terdapat komunitas masyarakat adat Kasepuhan Cipta Mulya, Cipta Gelar, dan Sinar Resmi. Banyak tamu dengan beragam tujuan harus menempuh medan berat dan berbukit. Jalur itulah yang menjadi medan kerja Jais.


“Sebagai sopir mobil sewaan di daerah ini, harus kuat. Harus yakin bawa kendaraan. Kendaraan juga harus dijamin bisa menempuh medan berat. Kalau tidak, bisa terperosok ke jurang,” lanjut Jais.


Kisah menarik Jais ternyata juga termasuk dalam menghadapi gangguan kekuatan supranatural.


“Nah, yang tak bisa dihadapi banyak orang pada umumnya adalah gangguan dari roh gaib. Di sini banyak sekali. Saya sih menyebutnya para karuhun (roh leluhur). Sebenarnya mereka baik, tapi kalau ada yang berlaku tak baik, mereka bisa berubah menjadi kekuatan negatif,” lanjut Jais.


“Karuhun ada macam-macam. Ada karuhun pelindung warga seperti kita, karuhun pelindung hewan liar seperti babi, ular, hingga macan. Di sini masih ada macannya juga, jangan salah. Biasanya macan tutul. Saya sudah berulang kali bertemu,” tutur Jais.


Bahkan Jais berani menunjukkan di mana lokasi persembunyain macan yang dimaksud.


“Macan tutul yang sungguhan, berlindung di salah satu gua di bawah batu besar di Hutan Tutupan (hutan lindung). Lokasinya tidak jauh dari jalur antara Kasepuhan Sinar Resmi dan Cipta Gelar,” kata Jais.


“Sementara kalau Karuhun yang melindungi hewan liar, ya keberadaannya ada di mana-mana. Kan memang tugasnya menjaga keselarasan alam, tetapi khusus karuhun binatang-binatang buas,” lanjutnya.


“Warga juga sering meminta izin Karuhun kalau binatang-binatang buas sudah sering keterlaluan. Misalnya, babi hutan sudah terlalu banyak dan masuk ke kawasan pertanian di hutan garapan warga. Ya, warga minta izin memburunya,” kata Jais.


Menurut penuturan Jais, roh Karuhun memang bisa diminta bantuannya. Dalam hal tertentu, mereka baik dan ikut membantu kehidupan manusia.


“Pernah beberapa kali, saya mengantar tamu dari Jakarta berburu babi hutan. Ya mereka mau mendengarkan saran saya. Ia bawa tuh, rokok kretek Gudang Garam Merah, lalu saya padu dengan pembakaran kemenyan. Saya bantu doakan mohon Karuhun penjaga binatang liar mengizinkan perburuan babi hutan. Hasilnya luar biasa, malam itu dapat lima ekor besar,” tutur Jais.


Di kesempatan lain, Jais juga pernah menghadapi pengalaman unik terkait penampakan sosok seperti kelelawar atau kalong raksasa. Sosok itu adalah binatang jadi-jadian.


“Ada juga yang bentuknya seperti kelelawar perempuan, besar seperti manusia. Nah, sosok ini sebenarnya perwujudan wewe atau makhluk yang bisa menyesatkan. Biasanya mengincar kaum perempuan. Di sini berulang kali ada yang nyaris disesatkan atau diculik, gitulah,” kata Jais.


Menurut keterangan Jais, sosok kelelawar jadi-jadian ini sifatnya seperti wewe pada umumnya. Ia memiliki asal-usul iri dan kecewa dengan kehidupan masa lalunya sebagai perempuan.


“Ya konon, dulu akibat membunuh bayi, menggugurkan, dan kejahatan lainnya sebagai ibu. Akibatnya sering mengganggu kaum perempuan untuk diajak menjadi kawannya senasib,” kata Jais.


Pengalaman  terakhir yang dikisahkan Jais adalah kisah mengenai sejoli yang disesatkan menuju lokasi bekas tanah longsor tahun 2019.


“Yang satu ini agak spesial. Kejadiannya sekitar 10 bulan lalu. Ada sepasang kekasih gelap, maksudnya, si lelaki dan perempuan sudah punya suami dan istri tapi selingkuh. Motor yang dinaiki mereka tiba-tiba terperosok di jurang dekat lokasi longsor tahun 2019,” kenang Jais.


“Kejadian sekitar pukul 21,00 malam. Sudah sepi. Saya melintas, dengan mobil L300 saya. Tiba-tiba muncul laki-laki dan perempuan di pinggir jalan. Mereka minta tolong. Saya turun dan terkejut karena saya mengenal si lelaki itu,” kata Jais.


Karena kenal sosok lelaki yang sudah berusami itu, Jais berani mengorek apa yang tengah terjadi.


Rupanya, temannya sedang kasmaran dengan  sosok wanita dari kota Sukabumi, dan akan diajak ke suatu tempat.


“Di perjalanan, teman saya itu merasa melalui jalan seperti biasanya sampai terkejut tiba-tiba  motor terperosok di area persawahan dekat juran bekas lokasi longsor,” kata Jais.


“Itu lokasi longsor  tahun 2019. Ada puluhan korbannya, dan ada yang masih tertimbun, jasadnya belum diketemukan,” kata Jais.


Masih menurut cerita Jais, “Singkat cerita, mereka tersesat dan motornya  terperosok. Nah, aneh juga, temanku dengn perempuannya itu mengaku mendengar suara-suara cekikikan perempuan dari arah jurang bekas longsor. Mereka merasa ditertawai.”


Dengan susah payah, sejoli teman Jais yang malang itu akhirnya bisa menuju tepi jalan dan bertemulah dengan Jais.


“Ya beruntung bertemu saya. Motornya akhirnya bisa diderek malam itu juga. Saya hantar juga teman saya itu ke kota karena motornya rusak. Hanya saja, saya bilang tegas kepadanya bahwa itulah kalau ada niat tak baik (selingkuh, red). Teman saya itu sebenarnya ditegur oleh Karuhun. Roh leluhur mengingatkan agar teman saya ingat dan jangan zinah. Dengar-dengar sih akhirnya si wanita cerai dan dinikahi temanku itu. Jadi, sekarang ia memiliki dua istri,” pungkas Jais. [Democrazy/ntrl]

Penulis blog