DEMOCRAZY.ID - Tiga anak terlantar yang ditemukan di kolong jembatan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat mengaku mengalami kekerasan fisik oleh koordinatornya bila tidak mencuri. “Kekerasan fisik dari yang menyuruh menurut pengakuan memang ada,” ujar petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Amelia Saputri di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 11 November. Tiga bocah yang ditangani petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat yakni anak laki-laki berinisial RR (10) dan adik laki-lakinya RM (9), serta anak perempuan berinisial N (5). RR yang kini diamankan di GOR Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku dipaksa mencuri oleh dua orang pemuda yang menjadi koordinatornya. Namun karena aksinya gagal sehingga mendapat kekerasan fisik. “Pernah disuruh nyolong motor mainan, ketahuan CCTV, kalau enggak mau maling ditinggalin, terus digebukin. Pernah digebukin di tempat gelap,” ujar RR di Jakarta, Rabu. Tak hanya itu, RR juga dipotong rambutnya jika tidak mengindahkan suruhan dari dua pem
DEMOCRAZY.ID - Tiga anak terlantar yang ditemukan di kolong jembatan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat mengaku mengalami kekerasan fisik oleh koordinatornya bila tidak mencuri. “Kekerasan fisik dari yang menyuruh menurut pengakuan memang ada,” ujar petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Amelia Saputri di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 11 November. Tiga bocah yang ditangani petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat yakni anak laki-laki berinisial RR (10) dan adik laki-lakinya RM (9), serta anak perempuan berinisial N (5). RR yang kini diamankan di GOR Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku dipaksa mencuri oleh dua orang pemuda yang menjadi koordinatornya. Namun karena aksinya gagal sehingga mendapat kekerasan fisik. “Pernah disuruh nyolong motor mainan, ketahuan CCTV, kalau enggak mau maling ditinggalin, terus digebukin. Pernah digebukin di tempat gelap,” ujar RR di Jakarta, Rabu. Tak hanya itu, RR juga dipotong rambutnya jika tidak mengindahkan suruhan dari dua pem