Aksi ini sendiri berjalan dengan damai dan diterima oleh Pemkab Karawang melalui Kepala Dinas Perdagangan (Disdagin) Kabupaten Karawang, Ahmad Suroto.
Para peserta aksi sempat menginjak-injak foto Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan melemparinya dengan kotoran domba dan sapi.
Lalu, para peserta aksi membakar foto tersebut di Jalan Ahmad Yani Bypass, karawang Barat. Aksi tersebut juga diwarnai dengan teatrikal dari Pondok Pesantren.
Pada Kamis (5/11/2020) Pemkab akan mengeluarkan surat edaran kepada sejumlah toko retail, dalam hal ini alfamart, Indomart, agar memisahkan ataupun tidak menjual makan, khususnya produk-produk dari Perancis.
Jika tidak terealisasi, para peserta aksi mengancam akan menggelar razia. Namun, jika terealisasi, maka surat akan diedarkan kepada kepada sekitar 1300 toko retail indomart dan alfamart yang ada di Karawang.
Sementara, Irwan Taufik selaku Koordinator Presidium Aspika mengaku aksi kali ini berjalan lancar dan diterima pihak Pemkab Karawang.
“Hasilnya setelah cukup alot tadi di dalam, akhirnya Alhamdulillah Disperindag akan mengeluarkan surat edaran resmi untuk menarik seluruh produk-produk Prancis,” katanya.
Surat itu, tambahnya, akan dikeluarkan pada Kamis (5/11/2020) siang. Pihaknya mengaku akan memantau realisasi dari janji tersebut.
“Kalau janji atau daripada Pemda lalai atau abai, bahkan tidak ada, bahkan sudah disampaikan di forum tadi, kita akan turun langsung,” tandas pria yang pernah aktif di GPII ini. [Democrazy/pojoksatu]