Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI Slamet Ma’arif mengatakan bahwa massa yang datang untuk menjemput di bandara bukanlah undangan dari FPI.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah melalui kanal Youtube Najwa Shihab pada hari Kamis, 19 November 2020.
“Tanpa undangan dari kami, gerakan hati, mereka spontan berbondong-bondong ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput Imam Besar,” ucap Slamet Ma’arif, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.
Dia melanjutkan, terjadinya kerumunan massa juga adalah karena Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang memberikan izin.
“Ditambah pula pak Menkopolhukam mengizinkan, ‘silahkan jemput Habib Rizieq, yang penting aman, tertib’. Ini yang menambah juga kan,” tutur Slamet Ma’arif.
Sehingga, ketika hari kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, terlihat massa yang berkumpul di Bandara untuk menjemput.
Akhirnya, pihak FPI pun memutuskan untuk mengatur agar kondisi massa tetap tertib selama proses penjemputan Habib Rizieq Shihab di bandara Soekarno Hatta.
“Ini di luar dugaan kita semua, akhirnya kami memutuskan yang penting bagaimana tertib. Kami juga mengerahkan laskar dan pengurus supaya turun ke lapangan, supaya bisa tertib,” ujar Slamet Ma’arif.
Dia mengatakan bahwa aparat kemanan pada saat itu juga sangat membantu dalam menangani kerumunan massa, dengan cara yang humanistik, persuasif, dan komunikatif.
Mengenai pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan yang kembali menimbulkan kerumunan massa, pihak FPI juga telah memperkirakan kemungkinan tersebut.
Slamet Ma’arif pun mengklaim bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai hal berkenaan dengan protokol kesehatan Covid-19, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak.
Pihak-pihak tersebut yakni pihak Kelurahan, Kecamatan, Wali Kota, yang kemudian mendapatkan surat balasan mengenai kerja sama.
Selain itu, pihak FPI juga telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, mengenai penyelenggaraan acara tersebut.
“Karena kan kita menutup jalan, kalau menutup jalan itu pasti kita minta izin terhadap departemen Dishub (Dinas perhubungan) untuk penutupan jalan,” ujar Slamet Ma’arif.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya telah menyampaikan permohonan penutupan jalan sampai dengan arah Slipi, agar terdapat banyak tempat kosong untuk menjaga jarak.
“Tapi begitu hari-H nya, kita udah siapkan tempat cuci tangan di berbagai tempat, disinfektan di berbagai tempat, bagi-bagi masker, MC sudah mengumumkan,” kata Slamet Ma’arif.
“Bahkan mbak Najwa, ketua panitia di hari Sabtu (14 November 2020) pagi, lewat Front TV mengumumkan untuk wajib menerapkan tiga protokol Covid,” tuturnya menambahkan. [Democrazy/pkry]